Oleh: Ayu Putri, Mahasiswi S2 Gizi Universitas Andalas
Dosen Pembimbing: Dr. Helmizar, SKM, M.Biomed (Dosen Universitas Andalas)
Status gizi ibu hamil memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap kesehatan ibu dan janin, termasuk salah satunya adalah berat badan lahir bayi. Berat badan lahir bayi adalah indikator utama kesehatan bayi pada saat dilahirkan, yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang bayi di masa depan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa status gizi ibu selama kehamilan memiliki hubungan yang erat dengan berat badan lahir bayi, baik itu dalam konteks kekurangan gizi, kelebihan gizi, maupun asupan gizi yang cukup.
- Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil
Pada ibu hamil yang kekurangan gizi, baik karena kurangnya asupan kalori maupun kekurangan mikronutrien seperti zat besi dan asam folat, bayi cenderung lahir dengan berat badan rendah (BBLR). Kondisi ini berisiko meningkatkan kemungkinan bayi mengalami komplikasi kesehatan seperti gangguan pertumbuhan, sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan risiko lebih tinggi untuk mengidap penyakit kronis di kemudian hari, seperti hipertensi atau diabetes.
Kekurangan gizi pada ibu hamil juga dapat memengaruhi perkembangan plasenta yang berfungsi ntuk mengalirkan nutrisi ke janin. Jika plasenta tidak berfungsi optimal karena kekurangan gizi, maka janin akan mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan, yang berujung pada berat badan lahir yang rendah.
- Kelebihan Gizi pada Ibu Hamil
Di sisi lain, kelebihan gizi atau obesitas pada ibu hamil juga dapat menimbulkan risiko yang tidak kalah serius. Asupan kalori berlebih atau pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan yang sangat besar (macrosomia). Bayi dengan berat badan lahir tinggi memiliki risiko lebih besar untuk mengalami kesulitan saat proses persalinan, cedera lahir, dan peningkatan kemungkinan terjadinya komplikasi medis lainnya, baik pada ibu maupun bayi.
- Status Gizi yang Optimal
Idealnya, ibu hamil harus menjaga pola makan yang seimbang, mencakup semua kelompok nutrisi yang diperlukan untuk mendukung perkembangan janin yang sehat. Asupan gizi yang cukup dan seimbang sangat penting untuk memastikan bahwa bayi memperoleh nutrisi yang dibutuhkan tanpa berlebihan atau kekurangan. Nutrisi yang baik selama kehamilan juga berperan dalam mendukung kesehatan ibu, meminimalkan risiko komplikasi, dan mempercepat proses pemulihan pasca-persalinan.
Hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan lahir bayi sangat jelas dan signifikan. Gizi yang tidak seimbang selama kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan, baik pada ibu maupun bayi. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk mendapatkan asupan gizi yang cukup dan tepat sesuai dengan kebutuhan tubuh, serta mengikuti anjuran tenaga medis untuk memastikan kehamilan yang sehat dan berat badan bayi yang ideal. Pemerintah dan masyarakat juga perlu lebih gencar dalam memberikan edukasi tentang pentingnya gizi seimbang selama kehamilan, agar kesehatan ibu dan bayi dapat terjaga dengan baik. (*)