Home » 76 Tahun Peristiwa Situjuah, Mengenang Perjuangan PDRI di Limapuluh Kota

76 Tahun Peristiwa Situjuah, Mengenang Perjuangan PDRI di Limapuluh Kota

Redaksi
2 menit baca

LIMAPULUH KOTA, KP – Upacara peringatan Peristiwa Situjuah ke-76 yang mengenang salah satu rangkaian perjuangan berdarah dalam masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI), berlangsung dengan khidmat di Lapangan Chatib Sulaiman, Situjuah Batua, Kabupaten Limapuluh Kota, Rabu (15/1).

Acara ini dihadiri Gubernur Sumbar, Mahyeldi yang bertindak sebagai inspektur upacara. Turut hadir Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, Kepala Pusat Barang Milik Negara Kemenhan RI, Marsma TNI Tisna Kurniawan, Kolonel Yudha Adillah, serta unsur Forkopimda Provinsi dan Kabupaten.

Ratusan peserta yang terdiri atas satuan TNI, Polri, Korpri, Satpol PP, Basarnas, Pemadam Kebakaran, mahasiswa, pelajar, dan keluarga pejuang turut ambil bagian dalam upacara ini.

Dari kutipan sejarah yang dibacakan, tercatat 69 pejuang gugur mempertahankan NKRI dalam peristiwa yang terjadi pada 14 Januari 1949. Saat itu, pimpinan PDRI bersama laskar pejuang yang dipimpin Ketua Laskar Pertahanan Rakyat Sumatera Tengah, Chatib Sulaiman, mengadakan rapat di Lurah Kincia untuk membahas strategi perjuangan.

Namun, subuh keesokan harinya, pasukan Belanda menyerang lokasi rapat dengan berondongan peluru. Para pejuang yang kekurangan senjata dan berada di lokasi yang kurang menguntungkan tak mampu memberikan perlawanan sengit.

Sejumlah nama pejuang yang gugur, antara lain Chatib Sulaiman, Bupati Limapuluh Kota Arisun St. Alamsyah, Letkol Munir Latif, Mayor Zainuddin, Kapten Tantawi, Letnan Anizar, Sjamsul Bahri, Rusli, dan Baharuddin. Sebagian besar dimakamkan di Lurah Kincia dan berbagai lokasi di Situjuah Batua.

Dalam amanatnya, Gubernur Mahyeldi menyatakan bahwa perjuangan para pahlawan Peristiwa Situjuah harus menjadi inspirasi bagi generasi muda dalam membangun bangsa.

“Kepada generasi muda, kami tekankan pentingnya menomorsatukan persatuan dengan mendahulukan kepentingan bangsa di atas kepentingan individu maupun kelompok,” ujarnya.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk menanamkan semangat persatuan dalam setiap niat, langkah, dan tindakan guna mewujudkan Indonesia Emas 2045. “Mari kita berkontribusi dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta menghindari segala bentuk perpecahan,” imbuhnya.

Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo yang diwawancarai seusai upacara menegaskan pentingnya semangat perjuangan dan kekompakan para pahlawan untuk diimplementasikan oleh masyarakat, khususnya generasi muda.

“Generasi muda harus memaknai perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi negeri ini. Kekompakan para pejuang harus menjadi teladan dalam memajukan Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar, dan Indonesia,” ujar Bupati Safaruddin.

Upacara berlangsung dalam suasana yang khidmat, menjadi momen penghormatan terhadap jasa-jasa para pahlawan sekaligus pengingat pentingnya semangat persatuan dalam menjaga kedaulatan bangsa. (dst)

Jangan Lewatkan