PADANG PANJANG, KP — Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Jarwansyah, melakukan kunjungan kerja ke Kota Padang Panjang, Rabu (7/5), dalam pelaksanaan demonstrasi sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS).
Rombongan BNPB disambut Wakil Wali Kota Padang Panjang, Allex Saputra, bersama jajaran Forkopimda, Sekdako Sonny Budaya Putra, serta perwakilan instansi dari Kota Padang Panjang dan Kabupaten Tanah Datar.
Jarwansyah mengapresiasi komitmen Pemko Padang Panjang dalam upaya pengurangan risiko bencana. Ia menyebut sistem EWS sebagai bagian penting dari strategi nasional perlindungan masyarakat di wilayah rawan bencana.
“Keberhasilan sistem ini tidak bisa berdiri sendiri. Dibutuhkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait. Kolaborasi menjadi roh kesiapsiagaan karena bencana datang tanpa bisa diprediksi,” ujar Jarwansyah.
Ia juga menekankan pentingnya pemeliharaan sistem, baik perangkat keras maupun sumber daya manusia. “Ini adalah tanggung jawab bersama. Kesiapsiagaan harus menjadi budaya. BNPB akan terus mendampingi. Untuk Padang Panjang, kami bantu tiga unit motor trail dan satu mobil operasional,” tambahnya.
Sementara itu Wakil Wali Kota Allex Saputra menyampaikan terima kasih atas perhatian BNPB terhadap Padang Panjang yang dinilai memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana, terutama gempa bumi dan dampak erupsi Gunung Marapi.“Padang Panjang memang kecil, tapi punya komitmen besar dalam membangun kota yang siaga bencana,” kata Allex.
Ia juga memaparkan berbagai langkah kesiapsiagaan yang telah dilakukan Pemko, seperti sosialisasi kebencanaan di masyarakat dan sekolah-sekolah, pemasangan rambu evakuasi, hingga pemetaan daerah rawan bencana. “Kami sangat terbantu dengan dukungan BNPB. Semoga kegiatan ini semakin memperkuat langkah kita menjadikan Padang Panjang sebagai kota tangguh bencana,” pungkasnya.
Kegiatan ditutup dengan demonstrasi aktifasi sirine EWS dari sejumlah titik lokasi di Padang Panjang.
(mas)