Home » BRIN Uji Coba Gula Merah dari Kelapa Sawit di Pasbar

BRIN Uji Coba Gula Merah dari Kelapa Sawit di Pasbar

Redaksi
1 menit baca

PASAMAN BARAT, KP – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menurunkan tim peneliti ahli utama ke Sungai Aur, Kabupaten Pasaman Barat, untuk melakukan uji coba lanjutan dalam pembuatan gula merah dari kelapa sawit. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi petani setempat.

Peneliti ahli utama BRIN, Heni Purwaningsih, menyatakan bahwa pihaknya melakukan beberapa perlakuan terhadap gula nira untuk meningkatkan kristalisasi gula merah kelapa sawit.

“Kami optimistis perlakuan yang diberikan akan mampu menghasilkan gula merah berkualitas tinggi,” ujar Heni di Simpang Empat, Jumat (13/9).

Salah satu perlakuan menghasilkan gula dengan tingkat kemanisan sangat tinggi, di mana dua liter larutan nira dapat menghasilkan 30 gram gula dengan rendemen 150 persen. Perlakuan lainnya menghasilkan gula dengan rasa manis yang lebih rendah, namun tetap memiliki rendemen sebesar 50 persen.

Heni juga mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mengelola potensi ini dengan memanfaatkan produk turunan kelapa sawit yang bernilai ekonomis, seperti tepung dari batang sawit.

Selain itu, ia menekankan bahwa gula merah dari sawit memiliki kandungan pengawet yang sangat rendah, menjadikannya alternatif yang baik untuk penderita diabetes karena mengandung antioksidan.

Pegiat gula aren kelapa sawit di Sungai Aur, Aprizal, mengatakan bahwa uji coba ini telah dilakukan sejak 2022. Menurutnya, gula merah yang dihasilkan kali ini memiliki rasa yang lebih manis dan aroma yang lebih wangi dibandingkan produk sebelumnya. Kehadiran tim BRIN diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.

Syarbaini, pegiat gula sawit lainnya, menambahkan bahwa hasil penelitian kali ini lebih memuaskan, dengan tekstur gula yang menyerupai produk gula lainnya.

Wali Nagari Sungai Aur, Sahnimar, menyambut baik kunjungan tim BRIN dan berharap inovasi ini dapat meningkatkan penghasilan masyarakat.

“Pemanfaatan lahan yang sebelumnya dianggap limbah kini memiliki potensi ekonomi yang luar biasa,” ujarnya. (ant)

Jangan Lewatkan