AGAM, KP – Ribuan warga mengikuti Festival Pentas Seni Nagari Tabek Panjang Art Show, di Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Rabu (28/8). Kegiatan yang berlangsung meriah dalam rangka HUT Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia itu mengangkat kembali tradisi adat budaya lama Minangkabau.
“Ini menjadi festival seni ketiga. Seluruh sejarah budaya lama Minangkabau di Tabek Panjang yang tersimpan diekspos semuanya agar terus dikenal abadi hingga generasi selanjutnya,” kata Wali Nagari Tabek Panjang, Dony Suhendri.
Pentas seni itu diawali arak-arakan pawai alegoris diisi ribuan warga daerah setempat dari segala unsur masyarakat dan lembaga yang dilepas langsung oleh Bupati Agam.
“Dengan tema ‘Menyala Dalam Budaya Bersama Kita Berkarya’, kami mengangkat budaya masing-masing jorong atau dusun. Meskipun adat salingka (seputar) Nagari, namun ada perbedaan di setiap jorong,” kata Dony.
Di antara adat istiadat yang ditampilkan adalah Tradisi Mambubua, Maanta Pabukoan, Mancari Ayam Hilang, Mamanggia Anak Daro, Manukeh, Maanta Marapulai dan Maanta Cucu.
Sedangkan barang kuno yang ditampilkan di antaranya Talam Panuah, Katidiang Pangidaman, Katidiang Buya, Tingkuluak berusia 200 tahun, Gandang Tigo, dan lainnya.
“Begitu banyak tatanan budaya yang ada dari anak lahir, beranjak dewasa, menikah, melahirkan lagi sampai memiliki cucu,” kata Dony.
Menurutnya, penyelenggaran seni budaya selama dua hari itu juga menjadi ajang berkumpul warga dalam menjaga silaturahmi pelestarian adat.
“Pelestarian adat ini menjadi tantangan bagi kami agar adat lama itu tetap terpakai tidak dipengaruhi jaman. Bagaimana generasi selanjutnya merasa memilikinya,” kata Dony.
Menurutnya, dalam rangkaian kegiatan pentas seni juga diperlombakan ragam kesenian masyarakat untuk memunculkan potensi dari sanggar seni di daerah.
Sementara, Bupati Agam Andri Warman mengapresiasi festival seni yang memunculkan kekayaan seni budaya daerah Minangkabau.
“Kami bersyukur sekali dengan tampilan yang dilombakan, Festival Nagari Tabek Panjang Art Show iyang pasti dengan ini akan muncul potensi seni dan inovasi baru dalam menampilkan budaya Minangkabau ke masyarakat luas sekaligus memberikan edukasi sejarah kepada generasi muda,” ujarnya. (ant)