SIMPANG EMPAT, KP – Menjelang akhir tahun 2024, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman Barat (Pasbar) kembali mengukir prestasi dengan meraih penghargaan dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN. Penghargaan ini diberikan dalam kategori Kabupaten/Kota dengan Pemanfaatan Data Hasil Pendataan Keluarga Terbaik Tahun 2024.
Piagam penghargaan tersebut diterima Pemkab Pasbar yang diwakili Plt Kepala Bappelitbangda Pasbar, Ikhwanri, pada acara Forum Data Keluarga Nasional yang berlangsung di Ruang Auditorium Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Jakarta Timur, Jumat (29/11). Acara ini juga menyertakan diseminasi dan rilis hasil pemutakhiran pendataan keluarga tahun 2024.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Wihaji, menyerahkan piagam apresiasi kepada lima kabupaten/kota terpilih, termasuk Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Madiun, Kabupaten Malang, Kabupaten Lahat, dan Kabupaten Lembata. Kemenko PMK, Pratikno, juga hadir sebagai keynote speaker dalam acara tersebut.
Ikhwanri menjelaskan, penghargaan ini berkat terobosan Pemkab Pasbar melalui Bappelitbangda dalam menyandingkan data P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim) dengan data E-PPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat). Data P3KE ini berasal dari Pendataan Keluarga yang dilakukan oleh BKKBN.
“Terima kasih kepada Ibu Fatmawati, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat beserta seluruh jajaran, yang telah mengapresiasi Pemkab Pasbar dengan mengusulkan kami untuk menerima piagam ini,” ujar Ikhwanri melalui pesan WhatsApp kepada media.
Dari 8.595 balita dalam data P3KE dan 5.098 balita dalam data E-PPGBM, setelah disandingkan ditemukan 453 balita yang beririsan, yang berarti 8,9 persen dari total balita tersebut mengalami kondisi miskin sekaligus stunting. “Data ini sudah disusun dengan by name by address, sehingga lebih mudah dipetakan dan tepat sasaran dalam pelaksanaan intervensinya,” jelas Ikhwanri.
Lebih lanjut, Ikhwanri menambahkan bahwa tidak semua balita stunting berada dalam kategori miskin, yang menunjukkan perlunya perhatian lebih pada intervensi terhadap perubahan perilaku, khususnya dalam program Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku (SKPP). Pemkab Pasbar telah melakukan intervensi ini dengan melatih tokoh kunci bersama Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta. (rom)