PESISIR SELATAN, KP – Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kabupaten Pesisir Selatan, Lisda Hendrajoni, menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-4 BKMT yang digelar di Asrama Haji Jakarta, 25–28 September.
Rakernas yang diikuti pengurus BKMT dari seluruh Indonesia ini dibuka Jumat (26/9) dan dihadiri ribuan peserta. Dengan mengusung tema ‘Memberdayakan Umat Membangun Negeri’, Rakernas ke-4 diharapkan melahirkan program nyata pemberdayaan masyarakat.
Ketua Umum BKMT, Syifa Fauzia, menegaskan majelis taklim memiliki peran strategis, khususnya dalam pemberdayaan perempuan.
“Saya menyampaikan rasa syukur dan bangga atas inisiatif ibunda kami, Prof. Tuty Alawiyah, yang mendirikan BKMT pada 1981 dan kini menjadi majelis taklim terbesar di Indonesia,” ujar Syifa.
BKMT yang telah berusia 44 tahun kini memiliki jutaan anggota di seluruh Indonesia, dengan 95 persen di antaranya perempuan.
Rakernas turut dihadiri Menteri Desa dan PDT, Yandri Susanto. Ia menilai majelis taklim bukan hanya pusat pembelajaran agama, tetapi juga motor penggerak pemberdayaan masyarakat desa.
“Sinergi antara pemerintah dan organisasi keagamaan seperti BKMT sangat penting dalam mempercepat pembangunan, khususnya di wilayah pedesaan dan daerah tertinggal,” katanya.
Lisda Hendrajoni menegaskan pentingnya forum ini untuk memperkuat koordinasi antar-pengurus BKMT se-Indonesia sekaligus memperluas kontribusi dalam bidang pendidikan, sosial, dan keagamaan.
“BKMT di daerah harus hadir menjadi garda terdepan dalam membina umat, khususnya kaum ibu, agar mampu menjadi pilar keluarga yang kokoh,” ujar Lisda.
Ia menilai, tema Rakernas sangat relevan dengan kebutuhan umat.
“Memberdayakan umat berarti menyiapkan generasi yang kuat, berakhlak, dan mandiri. Melalui majelis taklim, kita tidak hanya membangun keluarga, tetapi juga berkontribusi langsung dalam membangun negeri,” tegasnya. (don)