Home » Masjid Pincuran Tujuh, Warisan Sejarah Syekh Burhanudin di Pakandangan  

Masjid Pincuran Tujuh, Warisan Sejarah Syekh Burhanudin di Pakandangan  

Redaksi
1 menit baca

PADANG PARIAMAN, KP – Masjid Pincuran Tujuh di Pakandangan, Kabupaten Padang Pariaman, menjadi salah satu bukti sejarah perkembangan Islam di Sumatera Barat. Masjid ini diyakini telah berdiri sejak sekitar dua abad lalu dan tetap kokoh hingga kini.

Martias (85 tahun), warga Pakandangan yang telah 21 tahun menjadi penjaga masjid atau garin, mengungkapkan bahwa masjid ini didirikan oleh ulama besar Syekh Burhanudin.

“Langsung peletakan batu pertamanya oleh Syekh Burhanudin. Dinamakan Pincuran Tujuh karena saat awal pembangunannya muncul tujuh mata air di halaman masjid,” ujarnya, Kamis (20/3).

Menurut Martias, pada masa itu, air bersih sulit diperoleh. Warga sempat mempertanyakan bagaimana mereka bisa berwudu di masjid yang dibangun. Syekh Burhanudin, yang selalu membawa tongkat kayu sebagai penopang, kemudian berdoa dan menusukkan ujung tongkatnya ke tanah sebanyak tujuh kali.

“Dari setiap tusukan tongkat itu, muncul tujuh titik mata air. Hingga kini, sumber air tersebut masih ada, telah direnovasi menjadi kolam dan tempat berwudhu bagi jemaah,” jelas Martias.

Kini, Masjid Pincuran Tujuh tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi saksi sejarah dan peninggalan penting dalam penyebaran Islam di Sumbar. Banyak jemaah dari berbagai daerah datang untuk beribadah sekaligus menyaksikan keajaiban sumber mata air yang konon muncul dari karomah Syekh Burhanudin. (wrm)

Jangan Lewatkan

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?