PESISIR SELATAN, KP – Sebanyak 55 orang pelaku wisata dari Kabupaten Pesisir Selatan mengadakan studi tiru ke Boemboe Mandhe, sebuah usaha kuliner terkenal di Kecamatan Limau Kaum, Kabupaten Tanah Datar.
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari pelatihan tata kelola, bisnis, dan pemasaran destinasi pariwisata yang sebelumnya dilaksanakan di Saga Murni, Painan, selama tiga hari.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pesisir Selatan, Suhendri menjelaskan, tujuan studi tiru ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kemampuan para pengelola daya tarik wisata, desa wisata, dan destinasi pariwisata lainnya dalam hal tata kelola, bisnis, dan pemasaran destinasi pariwisata.
“Boemboe Mandhe dipilih sebagai lokasi studi tiru karena dinilai mampu meningkatkan ekonomi dan mendatangkan penghasilan yang signifikan dari kunjungan wisatawan. Kami berharap peserta dapat mengambil ilmu dan trik dari pengelola Boemboe Mandhe sehingga dapat diterapkan di kawasan wisata di Pesisir Selatan,” ujar Suhendri, Rabu (4/9).
Ia menekankan pentingnya kreativitas dan optimalisasi pemasaran, termasuk pemasaran digital, untuk meningkatkan sektor pariwisata dan perekonomian masyarakat.
“Semua itu dapat terwujud bila diimbangi dengan keberadaan sumber daya manusia (SDM) pariwisata yang terlatih,” tambahnya.
SDM yang terlatih, menurutnya, mampu memperkenalkan dan mempromosikan pariwisata Pesisir Selatan secara efektif kepada wisatawan, baik domestik maupun internasional.
Dalam kesempatan tersebut, pengelola Boemboe Mandhe, Anisa Syafitri, berbagi kisah suksesnya. Ia menjelaskan bahwa ilmunya dalam meracik bumbu diperoleh langsung dari ibundanya yang ia panggil ‘Mandhe’. Anisa memulai usahanya dari kecintaannya pada kuliner dengan modal awal hanya Rp150.000. Kini, Boemboe Mandhe telah berkembang pesat dan mampu mendistribusikan produk ke pasar nasional dan internasional.
“Dengan bantuan dari Bank Indonesia, Boemboe Mandhe kini telah memiliki rumah produksi yang mampu menampung kapasitas produksi 15-20 ton per bulan serta telah mengantongi izin BPOM dan sertifikasi halal,” ungkap Anisa. (don)