SOLOK, KP – Pemkab Solok melakukan studi tiru Industri Kecil dan Menengah (IKM) pengolahan bawang goreng ke Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan ini berlangsung di CV Monita Food, salah satu produsen utama bawang goreng.
Rombongan dari Kabupaten Solok dipimpin Kepala Dinas Pertanian Kennedy Hamzah didampingi Sekretaris Dekranasda Kabupaten Solok Yenti Nova, jajaran DKUKMPP, dan para pelaku IKM pangan bawang goreng binaan. Mereka disambut Direktur CV Monita Food, Aris Risma Sunarmas bersama perwakilan Diskopdagperin dan Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan.
Dalam sambutannya, Aris Risma Sunarmas menjelaskan bahwa CV Monita Food berfokus pada hilirisasi produk olahan bawang merah, bawang putih, serta rempah-rempah lainnya.
Sementara, Subkoordinator Bidang UKM Industri Diskopdagperin Kabupaten Kuningan, Uut Sutin, berharap kunjungan ini menjadi ajang pertukaran pengalaman dan pengetahuan.
“Kami di Kuningan merupakan sentra bawang merah dan kami berharap dapat belajar banyak dari pengalaman rekan-rekan di Kabupaten Solok,” katanya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Solok, Kennedy Hamzah, menyampaikan pentingnya pengembangan industri kecil sebagai solusi untuk menjaga kestabilan harga bawang merah.
“Dengan produksi bawang yang mencapai 216 ribu ton, kita perlu memanfaatkan potensi ini melalui pengembangan industri olahan untuk menjaga perekonomian masyarakat,” jelasnya.
Sekretaris Dekranasda Kabupaten Solok, Yenti Nova menambahkan, pengembangan industri bawang goreng dapat menjadi solusi ketika harga bawang merah mengalami penurunan. Ia juga berharap kegiatan ini menjadi kesempatan untuk berbagi ilmu dalam pengolahan bawang.
Rombongan Kabupaten Solok juga menyaksikan proses produksi bawang goreng di CV Monita Food. Kunjungan dilanjutkan dengan peninjauan ke kawasan pertanian bawang di daerah tersebut. (van)