PADANG, KP – Keberadaan pengemis berkostum badut, anak jalanan, manusia silver, dan ‘Pak Ogah’ di Kota Padang terus menimbulkan keresahan meski telah ada penertiban. Mereka semakin marak dan mengganggu ketertiban serta kenyamanan pengguna jalan, baik di pusat kota maupun beberapa kawasan lainnya.
Di perempatan lampu merah Jalan Khatib Sulaiman, pengemis berkostum badut terlihat mendatangi mobil yang berhenti dan meminta uang pada Rabu sore (15/1). Di lokasi lain, seperti di jalan Hamka kampus UNP depan Batalyon 133 Wirabraja, ‘Pak Ogah’ terlihat berdiri di titik yang dilarang untuk melakukan putaran balik (U-turn), yang mengganggu alur lalu lintas.
Tidak hanya di jalan Hamka, keberadaan ‘Pak Ogah’ juga terlihat di beberapa titik U-turn lain, seperti di depan U-turn Trans Mart Padang dan Rumah Sakit Hermina di jalan Khatib Sulaiman. Rambu larangan putar balik di lokasi tersebut tampaknya hanya menjadi pajangan, karena banyak pengendara yang tetap melakukan putaran balik di tempat terlarang tersebut.
Warga meminta aparat penegak hukum untuk bertindak lebih tegas dalam menegakkan Peraturan Daerah (Perda) terkait ketertiban umum, agar pengemis dan kelompok yang mengganggu ketenteraman masyarakat dapat diberi sanksi yang sesuai.
“Kami mengharapkan langkah konkret agar keamanan dan kenyamanan Kota Padang tetap terjaga, apalagi kota ini merupakan etalase Provinsi Sumbar dan destinasi wisata andalan,” kata salah seorang warga Kota Padang, Jon. (red)