PADANG, KP – Menteri Perdagangan RI Budi Santoso melepas ekspor perdana ikan tuna seberat 9,3 ton dari PT Dempo Andalas Sumatera ke Uni Emirat Arab (UEA), Jumat (10/5). Nilai ekspor tahap awal tersebut mencapai Rp1,87 miliar.
“Ini tahap awal dan akan terus berlanjut,” ujar Budi Santoso, di Padang, kemarin.
Menurutnya, ekspor ikan tuna Indonesia tergolong besar. Pemerintah, katanya, terus berkomitmen memperluas pasar ekspor, termasuk melalui perjanjian dengan negara-negara potensial.
“Saat ini kami sedang membidik Uni Eropa sebagai sasaran utama ekspor tuna. Direncanakan pada 11 hingga 12 Juni 2025, Indonesia bersama Tunisia akan menandatangani kesepakatan terkait perluasan pasar tersebut,” katanya.
Ia mengungkapkan, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekspor sebesar 7,1 persen pada 2026. Salah satu strategi percepatan yang tengah dijalankan adalah program ‘UMKM Bisa Ekspor’ yang melibatkan pelaku usaha kecil-menengah untuk menembus pasar internasional.
Berdasarkan data Kemendag hingga April 2025, nilai transaksi ekspor lewat program ini telah mencapai Rp920 miliar, melibatkan 388 pelaku UMKM.
Dalam kesempatan tersebut, Mendag Budi Santoso juga mendorong pemerintah daerah di Sumbar untuk memaksimalkan potensi ekspor, khususnya sektor perikanan laut.
“Kami melihat potensi ekspor Sumbar, termasuk ikan tuna, sangat besar. Karena itu, kami dorong agar UMKM di daerah ini juga ikut program UMKM Bisa Ekspor,” tuturnya. (ant)