LIMAPULUH KOTA, KP – Fakultas Pertanian dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas (Unand) melaksanakan program pengabdian masyarakat di Nagari Sungai Talang, Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota. Program ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan teknologi budidaya kakao berbasis inovasi terkini.
Tim pelaksana program, Dr. Yulmira Yanti, bersama Dr. Hasmiandy Hamid, Dede Suhendra, MP, dan Risa Meutia Fiana MP menyebutkan, kegiatan berlangsung selama enam bulan, mulai 17 Juli hingga 14 Desember 2024.
“Ini merupakan bentuk nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat. Kami berharap program ini dapat meningkatkan produktivitas kakao dan kesejahteraan petani di Nagari Sungai Talang,” ujarnya, Jumat (29/11).
Yulmira menjelaskan, inovasi yang diperkenalkan dalam program ini adalah penggunaan konsorsium Plant Growth Promoting Bacteria (PGPB) dan Plant Growth Promoting Actinomycetes (PGPA) untuk meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman kakao.
“Teknologi ini merupakan hasil penelitian terkini yang terbukti ramah lingkungan dan efektif dalam mendukung budidaya kakao,” ulasnya.
Ia menambahkan, dalam kegiatan ini petani juga mendapatkan pelatihan pengolahan produk kakao untuk menciptakan produk bernilai tambah tinggi. Serangkaian kegiatan dalam program ini mencakup pelatihan teknik budidaya kakao modern, penerapan teknologi konsorsium PGPB dan PGPA, workshop pengolahan produk kakao, pendampingan teknis berkelanjutan, dan monitoring serta evaluasi program.
“Kegiatan ini sesuai dengan kebutuhan kelompok tani, bermanfaat, mudah dipahami, berpotensi untuk dilanjutkan, dan mudah diimplementasikan oleh masyarakat. Melalui kegiatan ini, terjadi perubahan pengetahuan masyarakat dan keterampilannya dalam melakukan pengelolaan OPT menggunakan pengendalian hayati dengan memanfaatkan mikroorganisme menguntungkan yang ramah lingkungan dan tidak merusak keseimbangan ekosistem. Hal tersebut dibuktikan dengan pengurangan penggunaan pestisida sintetik untuk melakukan pengelolaan OPT,” papar Yulmira.
Ia mengungkapkan, program ini merupakan bagian dari Skema Program Kemitraan Masyarakat Membantu Nagari Membangun (PKM-MNM) 2024, didukung oleh LPPM UNAND sesuai kontrak pendanaan Nomor 36/UN16.19/PM.03.03/PKM-MNM/2024.
Yulmira Yanti berharap program ini dapat menjadi model pengembangan sektor pertanian yang berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Sumbar.
Sementara, Wali Nagari Sungai Talang mengapresiasi program ini, menyebutnya sebagai peluang besar bagi petani untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Kelompok tani di Nagari Sungai Talang juga menyambut antusias kegiatan ini, yang dirancang untuk mengatasi permasalahan pertanian melalui pendekatan ekologi dan teknologi modern.
“Dengan adanya program ini, petani kami mampu mengurangi penggunaan pestisida sintetis dan mengelola organisme pengganggu tanaman (OPT) secara hayati, yang lebih ramah lingkungan,” ungkap salah satu petani. (ak/*)