PARIAMAN, KP — Wali Kota Pariaman, Yota Balad, menyampaikan keprihatinannya atas tingginya angka penyalahgunaan narkotika di Kota Pariaman. Sebanyak hampir 60 persen penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Pariaman terjerat kasus narkotika, yang menyebabkan lapas tersebut mengalami overcapacity.
“Ini masalah serius karena Kota Pariaman belum memiliki fasilitas rehabilitasi yang memadai,” ujar Yota Balad saat melakukan kunjungan ke Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) di Desa Wates Jaya, Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/5).
Dalam kunjungan tersebut, Yota didampingi rombongan Pemko Pariaman dan diterima langsung oleh Kepala Balai Besar Rehabilitasi BNN, dr. Elvina Katerin Sahusilawane. Ia menyampaikan rencananya untuk membangun fasilitas rehabilitasi sementara di Rumah Sakit Sadikin, dengan harapan nantinya bisa menjadi fasilitas permanen untuk menangani penyalahguna narkotika di Kota Pariaman.
Selain itu, rombongan Pemko Pariaman berkeliling melihat fasilitas rehabilitasi yang ada di Balai Besar BNN guna mempelajari proses rehabilitasi yang dapat diterapkan di daerah mereka.
Kepala Balai Besar Rehabilitasi BNN, dr. Elvina Katerin Sahusilawane, mendukung penuh upaya Pemko Pariaman dalam membangun fasilitas rehabilitasi narkotika. “Kami berharap Kota Pariaman segera memiliki tempat rehabilitasi untuk menangani pecandu narkoba di daerahnya,” harap Elvina.
Dalam kunjungan itu juga ikuti jajaran Forkopimda, Ketua DPRD Kota Pariaman, Muhajir Muslim, Kepala Kejaksaan Negeri Pariaman, Bagus Priyonggo, Kapolres Pariaman AKBP Andreanaldo Ademi dan Dandim 0308 Pariaman Letkol Czi Nur Rahmat Khaeroni didampingi Kepala Kantor Kesbangpol Ferry Ferdian beserta jajaran, dan Kabid Yankes dan SKD Dinas Kesehatan dr. Hendri Putra beserta jajaran dari Dinkes Kota Pariaman. (mas)