AGAM, KP – Wakil Bupati Agam Irwan Fikri mengilkuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi bersama Kemendagri RI secara virtual di ruang rapat bupati, Senin (20/3). Rapat itu dipimpin Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendagri RI Tomsi Tohir Balaw.
Tomsi Tohir mengatakan, rakor pengendalian inflasi yang dilaksanakan fokus membahas stabilitas harga barang kebutuhan pokok menjelang puasa dan lebaran 2023. Ia meminta, kementerian dan lembaga untuk fokus memberikan jalan keluar bagi daerah yang mengalami kenaikan harga dan kekurangan.
Disebutkannya, menjelang Ramadan 1444 Hijriah pemerintah daerah harus bisa mengontrol ketersediaan sejumlah komoditas pangan di pasar. Pasalnya, prognosis kekurangan pangan menuju Ramadan 1444 H masih banyak di sejumlah daerah, seperti beras di 40 daerah, telur ayam ras di 71 daerah, dan tertinggi minyak goreng di 82 daerah di Indonesia.
“Sejumlah komoditas seperti beras, daging, bawang merah dan minyak goreng masih banyak daerah yang mengalami kekurangan, sehingga ini akan mempengaruhi kesiapan daerah dalam menyambut Ramadan,” tuturnya.
Ditambahkannya, pemerintah daerah diminta melakukan sembilan langkah pengendalian inflasi, membangun kekompakan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), dan pemaksimalan Satgas Pangan.
Sementara, Deputi Bidang Kerawanan Pangan Badan Pangan Nasional, Nyoto Suwignyo menjelaskan, beberapa harga komoditas pangan di sejumlah wilayah di Indonesia masih tercatat tinggi. Untuk itu ia meminta agar pemerintah daerah dapat melakukan sejumlah upaya dalam memastikan ketersediaan pangan seperti melakukan monitoring dalam penyaluran minyak goreng subsidi di setiap distributor yang ada di daerah.
Wakil Bupati Irwan Fikri mengungkapkan, untuk Kabupaten Agam harga dan ketersediaan komoditas pangan untuk bulan Ramadan dan lebaran nanti terbilang masih stabil. Ia menambahkan, walaupun dari hasil survey masih terbilang aman dan stabil, namun antisipasi terus dilakukan.
“Salah satu cara untuk mengantisipasi jika terjadinya kenaikan harga dan kekurangan tersebut kita akan melakukan operasi pasar dan terus memonitoring harga di pasar,” ucapnya.
Dia berharap kebutuhan pangan tetap aman, karena tingginya kebutuhan pada bulan Ramadan dibandingkan bulan-bulan biasanya. “Kita yakin dari hasil survey, kebutuhan pokok selama Ramadan bisa terpenuhi hingga lebaran nanti,” ujarnya.
Terpisah, Kabid Perdagangan Dinas Perindag-Naker Agam, Riza Oktafiendi mengatakan, harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar serikat di Kabupaten Agam terpantau stabil jelang Ramadan.
“Berdasarkan pantauan, harga sejumlah kebutuhan pokok ada beberapa yang fluktuatif. Namun, secara umum cukup stabil,” ujarnya.
Menurutnya, kestabilan harga bahan pokok itu terjadi karena masih lancarnya pasokan dari petani. Jika kebutuhan menipis, diyakininya akan terjadi kenaikan harga, terlebih jelang Ramadan dan lebaran. (mas)