Home » Lahan Persawahan di Solok Berubah Jadi Tanaman Holtikultura

Lahan Persawahan di Solok Berubah Jadi Tanaman Holtikultura

Redaksi
1 menit baca

SOLOK, KP – Lahan persawahan masyarakat di Kabupaten Solok, khususnya di Kecamatan Gunung Talang, Lembang Jaya banyak dijadikan untuk menanam tanaman hortilkultura, seperti ubi jalar dan bawang, kentang dan jagung serta sayur-sayuran lainnya.

Menurut Uun (35), seorang warga Dusun 4 Kayuaro, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, menanam bawang dan ubi jalar lebih menjanjikan dan cepat menghasilkan uang. Sedangkan, menanam padi lamanya 4 bulan, bahkan resiko diserang hama tikus juga sangat rentan. “Kalau padi di Kayuaro ini bisa panen sekitar empat bulan. Sementara bawang hanya 65 hari,” terang Uun kepada KORAN PADANG, Selasa (7/2).

Saat ini menurut Uun, lebih dari separo lahan persawahan di Kayuaro, sudah ditanami bawang atau ubi jalar. “Masyarakat disini sudah membuka diri untuk menyewakan lahan persawahan mereka untuk dijadikan lokasi tanam bawang, cabe, ubi jalar, jagung atau lainnya,” sambung Uun.

Selain di Kayuaro, masyarakat menanam bawang di sawah juga sudah melebar ke Koto Gaek, Jawi-Jawi dan Koto Gadang Guguak. Sementara di Talang lebih banyak menanam jagung. Sehingga banyak lahan persawahan masyarakat yang sudah beralih fungsi.

Sementara Iber (40), warga Mata Air, Gunung Talang menyampaikan, selain bawang, tanaman ubi jalar juga banyak ditanam warga di persawahan. Ubi jalar adalah sejenis tanaman budidaya yang dikenal banyak manfaat. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi sejenis bangkuang. Tanaman ini mudah menghasilkan dan masa panennya sama seperti padi antara 3 sampai 4 bulan dan tidak terlalu bergantung dengan air, seperti tanaman padi.

Beberapa nagari yang saat ini banyak warganya yang mengalihkan fungsi tanaman padi menjadi tanaman ubi jalar seperti Koto Gadang Guguk, Koto Gaek Guguk, Batang Barus dan Talang. (wan)

Jangan Lewatkan