Home » Ada Apa dengan Limapuluh Kota?

Ada Apa dengan Limapuluh Kota?

Redaksi
2 menit baca

MEMBACA berita tentang Kabupaten Limapuluh Kota saat ini terkesan biasa-biasa saja. Bahkan kita cenderung prihatin. Tampaknya ada yang ‘kurang beres’. Seperti diberitakan KORAN PADANG terbitan Senin (20/3) di halaman 2. Pada berita yang dihiasi foto Pak Dewan Beni Murdani itu, terkesan pelaksanaan pembngunan di Limapuluh Kota tak begitu dinamis.

Bahkan, hubungan Pak Bupati dengan wakilnya juga jadi sorotan. Hal ini sangat disayangkan. Padahal pada pilkada beberapa waktu lalu, kepercayaan rakyat begitu besar pada kepemimpinan bupati bersama wakilnya. Amanah rakyat tersebut tentu harus dipegang erat-erat oleh Pak Bupati bersama wakilnya. Begitu semestinya. Kalau memang Bupati dan wakilnya ‘pacah kongsi’, tentu lawan politiknya terkekeh-kekeh, berhasil memecah-belah antara ruas dengan buku.

Bagaimanapun juga, kesuksesan pemerintahan dalam melaksanakan pembangunan adalah kehendak rakyat dalam arti yang sebenarnya. Siapa saja terbuka menyampaikan pokok-pokok pikiran untuk mensupport pembangunan. Berbaik-baik dalam melaksanakan program kesejahteraan rakyat niscaya akan memberikan dampak yang sangat positif. Termasuk peran pers jelas sangat dibutuhkan. Seperti peran wartawan senior putra daerah Gonjong Limo dulunya, Syahrudin Said, Irdja, Datuk Simulie, Muchlis Sulin, begitu juga wartawan asal Gonjong Limo lainnya yang begitu dihargai Pak Bupati dan Pak Wako. Saling pengertian dan saling harga-menghargai sangat terpelihara. Bagi penulis, semuanya selalu teringat dan jadi kenangan yang membuat semakin cinta kampung halaman.

Sekarang negeri kita sudah makin modern. Partai politik semakin banyak, tokoh cerdas jumlahnya membanggakan. Beda pendapat tak masalah. Tapi negeri awak’ hendaknya semakin tercelak. Jalan terkelupas sedikit saja jangan hanya jadi tontonan. Baiknya semua kita berperan sesuai dengan fitrah yang sudah ditakdirkan Allah. Silahkan banyak partai, tapi rakyat jangan ‘bapetai-petai’.

Kita ingin program pembangunan berjalan maksimal. Kalau ada ketimpangan, silahkan pers menyorot sesuai dengan kode etik. Jika semua lembaga di Limapuluh Kota, mulai dari swasta, pemerintahan, legislatif, eksekutif dan yudikatif berperan dengan baik sesuai tugas dan fungsinya, kita percaya semuanya pasti baik-baik saja. Atau ada yang ‘berniat tidak baik’ pada daerah ini? Sikat saja kalau ada! *

Jangan Lewatkan