SEDIH dan prihatin rasanya mendengar ulah pelajar di Kota Padang yang masih saja melakukan aksi tawuran, sebagai mana berita KORAN PADANG edisi Sabtu lalu (22/1). Ironisnya, aksi tawuran itu terjadi di dalam kompleks Balaikota Padang.
Pihak sekolah sebenarnya sangat bertanggung jawab atas tindakan brutal anak didiknya yang melakukan tawuran tersebut.
Apakah selama ini ada diajarkan tentang perilaku, sopan-santun, dan etika terhadap pelajar itu di sekolah?
Atau guru Bimbingan Konseling (BK) tidak mengajar secara serius?
Peran guru sudah jelas untuk mengajar dan mendidik agar murid pintar, berakhlak baik, memiliki sopan-santun, saling menghormati, dan takut berbuat kesalahan.
Kalau pelajar itu mendapatkan pendidikan yang sangat menyentuh hati, tak mungkin rasanya mereka bertindak brutal. Terlebih kepada sesama pelajar. Ironisnya, aksi tawuran itu terjadi di dalam kompleks Balaikota Padang.
Apakah mungkin hati dan pikiran pelajar itu sudah tertutup rapat sehingga tidak bisa menerima kebenaran yang diberikan guru atau orangtuanya?
Pihak berkompeten harus mencarikan solusi terbaik untuk mengatasi pelajar yang doyan tawuran.
Bagaimana nasib bangsa ini di masa mendatang jika generasi mudanya gemar tawuran?
Semoga dengan turun tangannya berbagai pihak, kasus tawuran bisa dikikis di daerah ini.
Jajaran Satpol PP Padang harus tegas dalam melakukan penindakan. Panggil orangtua dan guru yang bersangkutan sambil dijelaskan perangai sang murid yang tidak baik. *