SUNGGUH banyak harapan warga Pasaman pada anggota dewannya yang duduk di DPRD Sumbar. KORAN PADANG terbitan Selasa (7/3) di halaman 6 memberitakan kegiatan Sekretaris Komisi IV DPRD Sumbar Suharjono yang bertatap muka dengan pemuka masyarakat di Rao Induk, Rao Utara, Lubuk Sikaping, dan Bonjol.
Dalam acara itu, Suharjono menyerap beragam aspirasi konstituen yang dikunjunginya. Semuanya mengemukakan beragam usulan berkaitan dengan pembangunan.
Anggota dewan yang sengaja turun menampung aspirasi masyarakat tentu sudah punya strategi khusus. Yang jelas, ada program unggulan. Bukan asal tampung aspirasi saja dalam setiap pertemuan. Memang, semuanya diusahakan dan diperjuangkan. Namun, tentu ada program yang diunggulkan. Sebab, apa yang diharapkan masyarakat sifatnya bukan ‘simsalabim’ semua yang diminta langsung jadi begitu saja.
Terbanyak permintaan masyarakat berupa rehab jalan, bantuan alat mesin pertanian, bedah rumah, penyambungan listrik gratis, mempermudah penyaluran pupuk, saluran irigasi, dan lainnya.
Masyarakat tentu berharap apa yang diminta cepat terealisasinya. Masyarakat pun sudah berpengalaman bahwa mereka terkadang hanya menerima janji semata. Apa yang diharapkan tak kunjung jelas realisasinya.
Semoga saja, apa yang sudah jadi kesepakatan anggota dewan dengan konstituennya benar-benar terealisasi hendaknya. Maklum, di pedalaman Pasaman masih banyak yang perlu dibenahi untuk kesejahteraan masyarakat. Sangat pantas rasanya anggota dewan tingkat propinsi ataupun kabupaten benar-benar ‘berkulindan’ dengan daerah yang diwakilinya. Kalau sudah terjalin saling pengertian secara maksimal, InsyaAllah program yang dilaksanakan berjalan lancar. Kalau keakraban dengan masyarakat selalu terbina dengan baik, anggota dewan terhormat pun seperti berada di bawah pohon rindang. Sejuknya luar biasa. Sebaliknya, kalau tak terjalin keakraban, ada harapan sekali duduk tergerapai.
Dari aktivitas jemput aspirasi yang rutin dilakukan anggota dewan, patut dipertanyakan, seriuskah rakyat dengan Pak Dewannya? Atau Pak Dewan agak ragu-ragu melihat tingkah konstituennya, sehingga nasib atau kelanjutan Pak Dewan di periode berikutnya masih abu-abu.
Kalau Pak Dewan turun ke lapangan, perlihatkanlah selalu keceriaan. InsyaAllah Pak Dewan selamat, pembangunan lancar. Mari terus kita sukseskan pembangunan berkelanjutan. *