H. Adi Bermasa (Wartawan Senior)
PEMBERITAAN KORAN PADANG terbitan Rabu (5/4) di halaman 7 tentang jalan Lubuk Sariak-Kampung Akad Kambang Lengayang yang sampai knii belum jadi kenyataan membuat air mata penulis jatuh ke dalam. Muncul kembali kenangan puluhan tahun silam saat mengabdi di Kambang sebagai Tenaga Kerja Sukarela – Badan Urusan Tenaga Sukarela Indonesia (TKS-BUTSI) semasa negeri tersebut dipimpin Ruslan Artha, BSc.
Jalan dari Lubuk Sariak-Kampung Akad tersebut sudah sangat lama diharapkan jadi kenyataan oleh masyarakat setempat. Tapi sampai kini jalan tersebut hanya sebatas impian. Janji tinggal janji. Begitu kenyataan dari masa ke masa. Namun demikian, kalau memang segera direalisasikan seperti dikemukakan Pak Bupati Rusma Yul Anwar, kita patut mengucap syukur alhamdulillah.
Semoga di masa kepemimpinan Pak Bupati Rusma Yul Anwar, benar-benar jadi kenyataan jalan Lubuk Sarik-Kampung Akad itu, walau mungkin masih sederhana. Berlanjut ke perkampungan terujung, Pasia Laweh.
Tekad Pak Bupati Rusma tampaknya sangat serius. Semoga saja problema memprihatinkan selama ini mampu diterobos Pak Bupati Rusma. Terbukanya jalan ke Kampung Akad bakal jadi kejutan sangat berarti bagi masyarakat setempat. Beragam usaha ekonomi produktif (UEP) bidang pertanian dan peternakan bisa dikembangkan di daerah ini. Salah satunya pengembangan beragam tanaman ekspor, seperti cengkeh, kopi, dan lainnya. Kalau perhubungan sudah lancar, rakyat dipastikan bergairah.
Apalagi, kawasan Kecamatan Lengayang dan sekitarnya, terutama kawasan perbatasan dengan Kabupaten Solok ibarat ‘tanah surga’ yang subur. Terntu sudah dalam pemikiran Pak Bupati Rusma, akan diapakan Lengayang pedalaman ini.
Kunjungan Pak Bupati Rusma ke pedalaman utara Kecamatan Lengayang semoga menjadi kunjungan bersejarah bagi kawasan tersebut. Selama ini daerah itu tak begitu produktif berkembang jadi kawasan menjanjikan bagi kesejahteraan . Tentu, dengan lancarnya akses jalan, warga pun akan berjibaku untuk mewujudkan kesejahteraan mereka. Kurang laweh tapak tangan, jo niru ditampuangkan. *