Home » KOLOM EDI JAROT

KOLOM EDI JAROT

Bunuh Diri

Redaksi
1 menit baca

DALAM beberpa waktu terakhir kasus bunuh diri cukup marak terjadi di Sumbar. Tercatat terjadi sejumlah kasus bunuh diri yang cukup menghebohkan dan menyita perhatian publik.

Seperti, seorang IRT di Padang Pariaman ditemukan tewas tergantung pada 19 Februari 2024, lalu 24 Februari pekerja pengolaah gambir di Limapuluh Kota juga ditemukan tewas tergantung di tempatnya bekerja. Selanjutnya, pada 29 Februari seorang Pelajar di Padang Pariaman ditemukan dalam posisi tergantung di kamar mandi rumahnya.

Terakhir, kasus bunuh diri yang cukup menghebohkan terjadi di kawasan Pondok Mungil, Ujung Gurun, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang. Korban dalam kejadian ini adalah seorang mahasiswi kedokteran.

Warga begitu cepat mengetahui kasus bunuh diri itu lantaran foto-foto korban viral di media sosial. Terlihat dalam foto itu korban yang masih tergantung seutas tali di terali jendela. Ada juga foto korban yang wajahnya terlihat jelas setelah dievakuasi, sebelum dibawa ke rumah sakit.

Sangat disayangkan beredarnya foto-foto korban di media sosial dengan wajah yang terlihat jelas. Atas kejadian itu saja, pihak keluarga korban tentu sangat berduka. Apalagi dengan foto-foto yang tersebar di media sosial.

Terlepas dari hal itu, polisi saat ini masih menyelidiki motif dari mahasiswi yang nekat bunuh diri tersebut.

Kalau dilihat secara kasat mata, mahasiswi itu berasal dari lingkungan orang berada. Kalau dari keluarga kurang mampu, mustahil rasanya dia kuliah di kedokteran. Jadi, kecil kemungkinan faktor kesulitan ekonomi.

Dalam berbagai kasus bunuh diri, motif yang umum terjadi adalah masalah percintaan dan faktor psikologis yang dipicu masalah sangat berat di lingkungan korban, misalnya di kampus.

Kejelian polisi sangat dibutuhkan dalam mengungkap motif bunuh diri tersebut.

Semoga di masa mendatang tak ada lagi orang bunuh diri di daerah ini. Peran orangtua sangat dibutuhkan untuk membentengi anaknya dalam hal keagamaan serta melindungi anak secara psikologis. Sehingga, ketika anak menghadapi masalah berat, ia tidak mudah menyerah. *

Jangan Lewatkan