PADATNYA arus kendaraan pada jalan negara Padang – Bukittinggi sudah menjadi problema menahun yang tentu saja jadi tantangan bagi pemerintah untuk mengatasinya. Kita percaya, pada saatnya nanti masalah kepadatan lalu lintas pada jalur Padang-Bukittinggi itu akan teratasi juga. Tentu sesuai dengan skala prioritas pembangunan yang terus berlangsung di negara ini.
Salah satu upaya yang kini sedang dicoba untuk mengatasi kepadatan lalu lintas di jalur itu adalah dengan program one way atau jalur satu arah. Uji coba program ini diresmikan Gubernur Sumbar Mahyeldi pada ruas jalan Sicincin-Bukittinggi, Sabtu (8/4). Namun, beragam protes muncul dari warganet seperti unggahan akun instagram @infosumbar yang diberitakan KORAN PADANG terbitan Senin (10/4).
Bayangkan, sejak ‘dunia terkembang’ jalan Sicincin-Bukittinggi tersebut dua arah. Kini ducoba jadi satu arah. Peristiwa luar biasa. Sayang kalau tidak ada beritanya. Nyatanya, berita ujicoba program jalur satu arah itu diiringi munculnya protes sekaligus. Sebab, ada yang merasa dirugikan, terutama sebagian warga pada jalur satu arah tersebut.
Namun demikian, perlu dipahami bahwa sistem satu arah tersebut tidak berlaku 24 jam. Hanya 4 jam saja, mulai pukul 12.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Oleh karena itu, solusi bagi warga yang merasa dirugikan yaitu bepergian di luar jam pemberlakuan satu arah tersebut.
Hanya empat jam saja sistem satu arah Sicincin-Bukittinggi tersebut, sesuai dengan info yang diberitakan media ini. Apalagi, sistem ini hanya diberlakukan saat H-3 dan H+3 lebaran saja. Tidak untuk seterusnya. Program ini jelas sangat besar manfaatnya untuk mengantisipasi kemacetan horor pada puncak arus mudik dan arus balik lebaran. Pada puncak kepadatan arus mudik tersebut, waktu tempuh Padang-Bukittinggi bisa mencapai 10 jam!
Oleh karena itu, tak perlu lah dimunculkan beragam beda pendapat berkepanjangan. Ambil saja hikmahnya.
Bagaimanapun juga, program pembangunan berkelanjutan di negeri ini takkan pernah berhenti selagi dunia ini masih ada. Yang perlu adalah berpikir berkemajuan. Munculnya sesuatu yang baru jangan selalu dipandang dari kacamata negatif. Tapi lihatlah dengan teropong positif. *