KASUS ayah ‘rutiang’ yang tega mencabuli anak kandungnya sendiri kembali terulang. Kali ini peristiwanya terjadi di Kota Payakumbuh. Meski tak disebut lokasi tepatnya, namun warga Payakumbuh diyakini tahu di mana lokasi kejadiannya.
Dipastikan banyak pembaca yang ‘mengurut dada’ atas peristiwa yang diberitakan KORAN PADANG edsisi Sabtu (11/3) itu. Sayangnya, berita itu tak dikupas secara mendalam, sehingga menyisakan banyak pertanyaan bagi pembaca. Apakah pelaku merupakan warga setempat atau rang sumando? Masih beristri atau berstatus duda-kah? Bagaimana pula dengan ninik mamak korban? Kenapa baru terungkap setelah bertahun-tahun aksi bejat itu terjadi? Itupun setelah korban bercerita. Apakah pihak keluarga yang serumah selama ini tak curiga? Semua informasi yang patut diketahui umum itu pantas diinformasikan dengan terang benderang.
Di sisi lain, peran pekerja sosial bersama pemerhati anak di Payakumbuh pantas cepat turun tangan. Jangan biarkan problema memalukan ini hilang begitu saja dihanyutkan air Batang Agam.
Yang jelas, AM si ‘bapak rutiang’ sudah di tangan polisi. Tapi, si anak malang tersebut siapa yang merawatnya? Trauma psikisnya harus dipulihkan agar bisa terus menatap dan menjalani masa depannya yang masih panjang. Kita percaya, pasti ada solusi terbaik dalam mengatasi problema sosial ini. Yang paling penting, harus ada solusi agar peristiwa ini tak terulang lagi ke depannya. *