Home » Gubernur Mahyeldi Pimpin Upacara Peringatan Peristiwa Situjuah ke-74

Gubernur Mahyeldi Pimpin Upacara Peringatan Peristiwa Situjuah ke-74

Redaksi
2 menit baca

LIMAPULUH KOTA, KP – Gubernur Sumbar Mahyeldi memimpin upacara peringatan Peristiwa Situjuah ke-74, di Lapangan Chatib Sulaiman, Nagari Situjuah Batua, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, Sabtu (15/1).

Peristiwa Situjuah merupakan suatu penyerangan oleh tentara Belanda terhadap pejuang Indonesia pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang menewaskan beberapa orang pimpinan pejuang dan puluhan orang anggota pasukan.

Dalam upacara itu turut hadir Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumbar Hansastri, Wakil Ketua DPRD Irsyad Syafar, Bupati Limapuluh Kota Safaruddin, Mantan Walikota Payakumbuh Riza Falepi, para walinagari beserta tokoh masyarakat setempat.

Upacara yang berlangsung khidmat itu diawali dengan mengheningkan cipta, pembacaan naskah Pancasila oleh inspektur upacara, dan dilanjutkan dengan pembacaan UUD 1945.

Dalam amanatnya, Gubernur Mahyeldi menyampaikan, Peristiwa Situjuah merupakan salah satu momen untuk mengingat kembali dan menghormati semangat perjuangan para pahlawan dalam melawan penjajah dan mempertahankan kemerdekaan.

“Peristiwa Situjuah ini harus dijadikan sebagai inspirasi dan motivasi bagi kita semua untuk meneruskan perjuangan dalam membangun bangsa dan negara yang kita cintai,” kata gubernur.

Menurutnya, masyarakat Sumbar sejak dahulu sudah menjadi pejuang, proklamator, dan juga menjadi orang-orang yang mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kepada generasi muda, perlu dicatat dan diketahui, bahwa dalam diri kita mengalir darah para pemersatu bangsa, pejuang bangsa, dan darah orang-orang yang cinta pada NKRI,” ucap gubernur.

Ia berharap peristiwa-peristiwa bersejarah di Sumbar dapat disemarakkan. Ia pun meminta kepada para kepala OPD di llingkup Pemprov Sumbar maupun pemko/pemkab untuk mencatat peristiwa besar yang menjadi penentu sejarah bangsa Indonesia.

“Pada tanggal-tanggal tersebut harus dilaksanakan upacara dan kegiatan yang melibatkan banyak pihak dan personel dalam rangka mewariskan semangat perjuangan dan mengingatkan generasi muda akan sejarah bangsa,” tutur gubernur.

Di antaranya, peristiwa gugurnya Bagindo Aziz Chan, Perang Kamang, Perang Manggopoh, dan lainnya. Gubernur pun memastikan Pemprov Sumbar memberikan dukungan demi kelancaran dan terlaksananya acara tersebut di masa yang akan datang.

Tak hanya itu, gubernur juga mengajak peserta upacara dan masyarakat untuk mengepalkan tangannya di udara dan mengucapkan ‘NKRI Harga Mati’

Di akhir pidatonya, gubernur mengatakan, Lapangan Chatib Sulaiman merupakan peristiwa bersejarah yang harus dijaga dan dirawat. Ia pun menawarkan dibuat stadion di lapangan tersebut.

“Dengan adanya stadion itu para ibu-ibu yang menonton kegiatan upacara tidak terkena terik panas matahari, selain itu juga bisa digunakan untuk kegiatan olahraga dan event-event di tingkat provinsi maupun kabupaten atau kota,” kata Mahyeldi.

Dalam kesempatan tersebut, gubernur menyerahkan penghargaan kepada 17 orang warga Nagari Situjuah Batua atas konsistensi dan kepedulian pada PDRI dan Peristiwa Situjuah. Penghargaan juga diberikan kepada Bupati Tanah Datar Eka Putra, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Letkol Inf Reno Handoko, AKBP Alex Prawira, serta para pejuang dan tokoh masyarakat lainnya.

Usai upacara, rombongan menuju ke makam pahlawan Situjuah di Lurah Kincia, tempat dimakamkannya 9 orang pahlawan Peristiwa Situjuah untuk melakukan penghormatan dan tabur bunga. (adv)

 

 

Jangan Lewatkan