PADANG, KP – Guru inovator adalah guru yang mampu membuat terobosan dan melahirkan karya inovatif dalam menyajikan pembelajaran bagi siswanya. Pembelajaran tidak saja bisa dilakukan di ruang kelas, tetapi juga bisa dilakukan di alam terbuka, seperti museum, taman, hutan, sungai, dan sebagainya karena alam juga sumber belajar yang kaya khazanah.
Hal itulah yang digagas tiga guru MTsN 1 Padang, Wilza Syarif (Ilmu Pengetahuan Sosial), Mifta Nola Septia, dan Dia Fitri (Bahasa Indonesia). Ketiga guru tersebut memimpin siswanya berkunjung ke Museum Aditiyawarman Padang dan Pantai Padang, Kamis (19/1). Sebanyak 128 siswa ikut dalam kegiatan edukasi tersebut.
Rombongan berangkat dari madrasah sekitar pukul 08.00 WIB dan tiba di lokasi sekitar pukul 08.45 WIB. Sebelum berangkat, rombongan terlebih dahulu menerima pengarahan dan dilepas secara resmi kepala madrasah diwakili Wakil Kurikulum Idra Putri.
Kegiatan edukasi berlangsung hingga pukul 14.00 WIB. Ketiga guru itu mengedukasi dan memberikan pelajaran kepada siswanya secara bergantian dibantu oleh petugas Museum.
Wilza Syarif memaparkan, ada beberapa tujuan dilakukannya kegiatan edukasi dua mata pelajaran itu, di antaranya untuk memberikan pembelajaran sejarah dan budaya Minangkabau agar siswa mengamati dan melihat langsung bukti-bukti otentik dari materi pembelajaran sesuai kompetensi dasar dan indikator pembelaran. Selain itu, agar siswa bisa mengolah dan mengekspolarasi hasil pengamatan langsung yang dilakukan untuk ditemukannya hasil sebagai pedoman.
Nola dan Dia menambahkan, materi yang diamati dan dipelajari secara rinci dalam kegiatan itu, yaitu pengenalan tentang museum, pakaian adat, rumah adat, senjata pusaka, ragam hewan khas yang ada di Minangkabau, permainan tradisional, alat tenun, jenis-jenis pantun minang, dan pengamatan pantai serta air laut.
Adapun tindak lanjut dari kegiatan edukasi ini, siswa diminta membuat laporan yang berisi latar belakang, isi, kesimpulan, dan penutup berdasarkan hasil pengamatan dan temuan di lapangan. Laporan masing-masing siswa akan dievaluasi dan diberikan penilaian oleh ketiga guru inspirator itu.
Kepala MTsN 1 Padang Isrizal mengapresiasi ketiga gurunya yang telah menggagas kegiatan edukasi dua mata pelajaran yang saling bersinergi dalam mencapai tujuan materi pembelajaran.
“Dunia pendidikan butuh guru-guru yang berani dan mampu membuat perubahan, guru yang bergerak mengembangkan kompetensi diri dan muridnya, guru yang siap membawa muridnya mengarungi masa depan,” ujar Isrizal.
Menurutnya, membangun budaya inovasi harus dimulai dari guru.
“Kemampuan, kecerdasan, dan bakat dapat dikembangkan menuju penciptaan ide-ide baru. Setiap pendidik diharapkan menjadi guru inovator,” pesan Isrizal yang baru saja menerima penghargaan sebagai kepala satker dengan humas tergiat. (ak)