Home » Petani Cengkeh di Kota Solok Dilatih Membuat Pengendali Hama

Petani Cengkeh di Kota Solok Dilatih Membuat Pengendali Hama

Redaksi
1 menit baca

SOLOK, KP – Petani cengkeh di Kota Solok menghadapi masalah serangan hama dan penyakit. Akibatnya, banyak tanaman cengkeh mati dan hanya beberapa batang yang tersisa.

Setelah dilakukan pengamatan lapangan dan uji laboratorium oleh Tim Pengendalian Organisme Pengendalian Tanamanan (POPT) Perkebunan Provinsi Sumatera Barat, ternyata tanaman cengkeh tersebut terserang Penggerek Batang dan Bakteri Pembuluh Kayu Cengkeh.

Untuk mengendalikan serangan ini, POPT merekomendasikan pengendalian dengan menggunakan MS APH (Metabolisme Sekunder Agen Pengendali Hayati) yang dibuat dari bahan baku di sekitar lingkungan petani.

Menyikapi hal tersebut, Dinas Pertanian melalui Bidang Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan mengadakan praktik pembuatan dan pengaplikasian MS APH ke tanaman cengkeh petani di Lokasi Kelompok Tani Mato Aie Payo Dalam, Kelurahan Tanah Garam, beberapa waktu lalu.

Kegiatan tersebut dibuka Kepala Bidang Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian Kota Solok, Edi Haryanto dan diikuti oleh Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Lubuk Sikarah Siska Nofita, dan Penyuluh Pertanian Wilayah Binaan Tanah Garam Melda.

Peserta kegiatan yaitu anggota Kelompok Tani Mato Aie Payo Dalam, sangat antusias dalam mengikuti bimbingan dari Joni, narasumber yang membimbing mereka membuat MS APH Jamur dan Bakteri dengan bahan baku yang berada di lokasi setempat. Joni memberikan bimbingan mulai dari membuat Isolasi Agen Pengendali Hayati (APH), baik isolasi bakteri maupun jamur, Pembuatan Metabolisme Sekunder (MS) bakteri maupun jamur hingga pembuatan infus untuk pengendalian OPT Cengkeh.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian Kota Solok, Edi Haryanto, berharap agar semua peserta dapat membuat dan mengaplikasikan MS APH ini dan dapat menyebarkan ilmunya kepada petani lain yang ada di Kota Solok. Dia juga berharap bahwa petani yang telah mengikuti kegiatan ini dapat berbagi ilmu dengan petani lain, sehingga permasalahan tanaman cengkeh yang mati dapat diminimalisir dan dikendalikan sehingga produksi cengkeh di Kota Solok meningkat diiringi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani Kota Solok. (van)

Jangan Lewatkan