Home » Transformasi Industri Kelapa Karibia Dimulai dari Padang

Transformasi Industri Kelapa Karibia Dimulai dari Padang

Redaksi
2 menit baca

PADANG, KP – Politeknik ATI Padang telah sukses menularkan ilmu pengetahuan tentang pengolahan produk turunan kelapa kepada 19 delegasi dari sembilan negara di Kepulauan Karibia, dalam sebuah pelatihan intensif yang berlangsung dari 20 Mei hingga 5 Juni 2024.

Selama dua pekan, Politeknik ATI Padang menjadi tuan rumah bagi 19 peserta dari berbagai negara Karibia seperti Barbados, Kuba, Grenada, Guyana, St. Kitts and Nevis, St. Lucia, St. Vincent and the Grenadines, dan Suriname.

Dr. Ester Edwar, Project Manager Capacity Training on Diversification of Coconut Products for Caribbean, mengungkapkan bahwa para peserta berasal dari latar belakang yang beragam, mulai dari pejabat pemerintah hingga petani dan pengusaha.

“Program ini diinisiasi oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dengan tujuan membantu negara-negara Karibia meningkatkan produksi kelapa mereka melalui teknologi dan pengetahuan lokal,” ujar Dr. Ester dalam acara penutupan pelatihan di Padang, Selasa (4/6/2024).

Para peserta mendapatkan pelatihan intensif dalam mengolah kelapa menjadi produk-produk bernilai tinggi seperti minyak goreng kelapa, virgin coconut oil, dan nata de coco. Produk-produk ini belum banyak dikenal di wilayah Karibia, namun mendapat antusiasme tinggi dari para peserta. “Mereka sangat tertarik untuk mengimplementasikan pengetahuan ini di negara mereka,” tambah Dr. Ester.

Mesin-mesin yang digunakan dalam pelatihan ini berskala industri kecil, sangat cocok untuk kondisi di Karibia yang masih menggunakan teknologi tradisional dalam pengolahan kelapa. Banyak peserta tertarik dengan teknologi ini karena dapat membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas produk mereka.

Sebagai tindak lanjut, Politeknik ATI Padang berencana mengunjungi negara-negara Karibia tahun depan untuk melihat situasi industri kelapa di sana dan membantu lebih lanjut dalam penerapan teknologi yang telah diajarkan. “Kami ingin memastikan mereka dapat memanfaatkan ilmu dan teknologi ini secara maksimal,” ujar Dr. Ester yang pernah menjabat sebagai Direktur Politeknik ATI Padang.

Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri BPSDMI Kemenperin RI, Wulan Aprilianti Permata Sari dalam kesempatan itu menyebutkan bahwa Politeknik ATI Padang dipilih sebagai penyelenggara pelatihan ini karena fokus dan kompetensinya di sektor agro. “Selain di sektor Agro, Politeknik ATI Padang juga berada pada wilayah yang punya sentra kelapa,” jelas Wulan.

Kemudian memiliki banyak instruktur terampil di bidang kelapa, dan ini adalah kesempatan emas bagi negara-negara Karibia untuk meningkatkan daya saing produk kelapa mereka di pasar global.

Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Kemenlu RI, Kemenperin RI, Kemenkeu RI, dan institusi pendidikan lainnya. Pelatihan serupa juga pernah diadakan untuk peserta dari Tanzania, fokus pada penyamakan kulit, di sekolah vokasi di Yogyakarta.

Sebagai bentuk investasi masa depan, para peserta pelatihan membeli sekitar 20 unit mesin pengolahan produk turunan kelapa dari Padang untuk dibawa ke negara asal mereka. “Di negara mereka, mesin-mesin pengolahan kelapa sangat terbatas, dan membuatnya sendiri akan sulit,” tambah Wulan.

Penutupan pelatihan ini juga dihadiri oleh perwakilan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Emy Wahyuni, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat, serta Satker Kemenperin RI di Kota Padang. Dengan pengetahuan dan teknologi baru ini, diharapkan negara-negara Karibia dapat lebih maju dalam industri kelapa dan bersaing di pasar global. (nda)

Jangan Lewatkan