SOLOK, KP – Anggaran bukanlah tolak ukur suksesnya perencanaan. Namun yang lebih penting adalah seberapa besar efek, nilai, dan manfaat dari perencanaan tersebut bagi masyarakat.
Hal itu tegaskan Wakil Walikota Solok, Ramadhani Kirana Putra dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kota Solok, Rabu (15/3) di Kubuang 13.
Dijelaskan, musrenbang tingkat kota ini bertujuan untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Solok Tahun 2024, demi tercapainya visi pembangunan jangka menengah Kota Solok serta meningkatkan kualitas pelayanan dasar dan pengembangan ekonomi kerakyatan yang inklusif.
Disamping itu, musrenbang tingkat kota ini merupakan rangkaian kegiatan perencanaan yang telah dimulai dari tingkat RW, tingkat kelurahan, dan tingkat kecamatan.
Proses perencanaan dilakukan dengan melibatkan segenap pemangku kepentingan dan berbagai aspirasi dari masyarakat, serta diselaraskan dengan perencanaan Perangkat Daerah.
Ia juga mengingatkan, RKPD Kota Solok 2024 merupakan tahun ketiga pelaksanaan RPJMD Kota Solok Tahun 2021-2026, yang dihadapkan pada tantangan luar biasa akibat pandemi Covid-19.
Ramadhani menyebut, respons yang diambil selama pandemi Covid-19 adalah dengan menyeimbangkan penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi. Program-program yang dilakukan adalah perlindungan sosial, dukungan program prioritas, pembatasan mobilitas, dan vaksinasi.
Selain itu, ia juga mengingatkan pentingnya fokus pada pemberdayaan dan perlindungan kepada penyandang disabilitas, masyarakat yang terdampak risiko sosial, perlindungan anak, dan stabilitas kamtibmas menghadapi pemilu serentak tahun 2024.
Ia berharap kontribusi pemikiran semua pihak dapat memperkuat proses perencanaan Kota Solok yang lebih baik, relevan, dan dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan kerja keras, Wawako Solok berharap dapat membangun Kota Solok melalui mekanisme perencanaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menuju Kota Solok yang diberkahi, maju, sejahtera. (van)