Home » Bupati Epyardi Asda Ancam Tutup Sumber Air PDAM Kota Solok

Bupati Epyardi Asda Ancam Tutup Sumber Air PDAM Kota Solok

Redaksi
2 menit baca

SOLOK, KP – Bupati Solok Epyardi Asda mengancam akan menutup sumber air dari Kabupaten Solok untuk PDAM Kota Solok. Menurut bupati, hal itu dilakukan karena tidak adanya kontribusi pembayaran restribusi penggunaan sumber air bersih yang digunakan PDAM Kota Solok sesuai Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Pemkab Solok.

“Banyak perjanjian-perjanjian lama yang dilanggar PDAM Kota Solok, bahkan perjanjian kerjasama sangat merugikan Kabupaten Solok,” tukas Bupati Epyardi Asda, Kamis (6/4).

Poin kerjasama yang disepakati namun diduga tidak ditepati, salah satunya pembayaran restribusi ke Pemkab Solok. Selain itu, water meter yang dipasang sudah tidak berfungsi sama sekali. Sehingga, kontribusi dibayarkan tanpa hitungan per kubik atau ‘etong tongkong’ saja.

Bupati Epyardi Asda mengungkapkan, Pemkab Solok sudah berkali-kali berdialog dengan PDAM Kota Solok terkait persoalan ini.

“Jika perjanjian ini tidak sesuai dan tidak juga digubris, mohon maaf, semua sumber air dari Kabupaten Solok yang dipakai PDAM Kota Solok akan kita tutup. Saya beri waktu satu minggu mulai hari ini,” tegas Epyardi Asda.

Bupati juga menyayangkan bahwa dalam perjanjian itu banyak yang merugikan Kabupaten Solok. Salah satunya mereka hanya hanya membayar Rp910/kubik dan itupun sudah direvisi dari sebelumnya yang Rp300/kubik.

“Sumber (air) kita yang punya, mereka jual air kita sampai Rp6.000/kubik kepada pelanggannya. Ini sangat merugikan kita,” kata Epyardi Asda.

Ironisnya, lanjut bupati, warga Kabupaten Solok di Nagari Selayo, Kecamatan Kubung juga menjadi pelanggan PDAM Kota Solok.

Terkait persoalan ini, bupati sebelumnya telah memerintahkan Sekda, Dirut PDAM, dan BKD untuk meninjau serta mengevaluasi kembali Perjanjian Kerjasama (PKS) yang dilakukan antara PDAM Kabupaten Solok dengan PDAM Kota Solok.

“Dua kali diundang tidak diindahkan. Saya heran, kenapa anggap enteng persolan ini. Sekali lagi saya mohon maaf, bila Pemkab Solok harus memutus sumber air bersih ini. Sekali lagi, persoalan ini saya beri waktu satu minggu,” ucap bupati.

Epyardi Asda mnengaku dirinya juga didesak oleh beberapa walinagari terkait keluhan warganya yang kesulitan untuk mendapatkan air bersih dari PDAM. (wan)

Jangan Lewatkan