SOLOK, KP – Pemkab Solok mengikuti Roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem dengan Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) bersama pemprov dan pemkab/kota se-Sumbar, Rabu (5/4). Kegiatan itu dilaksanakan secara daring dari Ruang Rapat Sekretariat Daerah Kabupaten Solok.
Kementerian PMK menyampaikan, Kabupaten Solok menempati urutan pertama dalam penurunan angka stunting di Sumbar. Sebelumnya, tahun 2021 prevalensi Stunting di Kabupaten Solok berada pada angka 40,1 persen dan tahun 2022 turun jadi 24,2 persen.
Aangka kemiskinan di Kabupaten Solok juga mengalami penurunan, yakni 8,01 persen pada tahun 2021 menjadi 7,12 persen pada tahun 2022.
Bupati Solok Epyardi Asda mengatakan, kunci dalam menekan angka stunting dan kemiskinan adalah bidang ekonomi.
“Maka itu, kita menerapkan prinsip anggaran berbasis kebutuhan rakyat. Kita mengelola anggaran sesuai dengan usulan yang diberikan oleh masyarakat,” kata bupati.
Selain itu, seluruh walinagari diminta agar dana nagari difokuskan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat. Sedangkan untuk pembangunan fisik dan infrastruktur akan dilakukan oleh pemda.
“Seluruh walinagari juga kita tugaskan untuk mendata masyarakat miskin by name by address, sehingga dapat diketahui penyebab kemiskinan dan dicarikan solusinya yang efektif,” kata Buapti Epyardi Asda. (wan)