PADANG, KP – Wakil Ketua DPRD Sumbar Suwirpen Suib menghadiri Focus Discussion Group terkait langkah antisipasi stok dan stabilitas harga pangan, di Istana Gubernur Sumbar, baru-baru ini.
Dalam kesempatan tersebut Suwirpen mendorong OPD terkait untuk optimal menjalankan instruksi gubernur menjaga ketersedian pangan untuk konsumsi masyarakat selama Ramadhan.
“Ketersedian pangan dan stabilitas harga merupakan hal yang krusial terutama di bulan puasa, hal tersebut harus menjadi perhatian bersama,” katanya .
Ia menegaskan, seluruh pihak terkait harus mempunyai langkah-langkah antisipasi agar kebutuhan pokok masyarakat tidak mengalami gangguan.
“Kebutuhan pokok masyarakat harus dipastikan aman dengan harga dan rantai distribusi yang tetap stabil. Seluruh instansi terkait harus memastikan dan harus memiliki langkah antisipasi agar tidak ada gejolak harga karena kelangkaan atau kekurangan pasokan maupun gangguan distribusi,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Sumbar Mahyeldi menginstruksikan pada seluruh jajaran OPD lingkup Pemprov Sumbar untuk memastikan ketersediaan pangan dan bahan pokok lainnya, khususnya memasuki bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H.
Rapat tersebut diikuti jajaran Forkopimda Sumbar, Kepala Perwakilan BI Sumbar, Perwakilan Bulog Wilayah Sumbar, Asisten I Setdaprov. Sumbar, Kepala Badan Kesbangpol Sumbar dan OPD terkait lingkup Pemprov Sumbar
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pangan Sumbar, Effendi, menjelaskan bahwa ketersediaan komoditas pokok di Sumbar secara umum aman bahkan sebagian besar komoditas mengalami surplus. Pihaknya juga telah menyiapkan langkah antisipasi apabila terjadi kenaikan harga.
Senada dengan hal tersebut, perwakilan Bulog Wilayah Sumbar menyatakan bahwa stok beras kategori public service obligation (PSO) hingga akhir April 2023 relatif aman, yakni mencapai 4.000 ton. Bulog Sumbar juga selalu berkoordinasi dengan pusat terkait pasokan pangan apabila dibutuhkan.
Terkait persoalan harga, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar Novrial menyatakan pihaknya terus melakukan pemantauan harga ke 19 kabupaten/kota dan hingga saat ini seluruh harga komoditi pokok relatif aman meski diprediksi akan ada sedikit lonjakan. (fai)