LIMAPULUH KOTA, KP – Seorang perantau yang lama bermukim di Jakarta, Adriati menyampaikan rasa syukur karena nazar keluarganya untuk membangun rumah tahfidz akhirnya terwujud.
“Kami sekeluarga menyampaikan rasa syukur karena nazar keluarga untuk membangun rumah tahfidz akhirnya terwujud,” ungkap Adriati usai acara peletakan batu pertama pembangunan rumah tahfidz yang diberi nama Rumah Tahfidz Sulaiman, Sabtu (21/1).
Menurutnya, pembangunan rumah tahfidz di komplek Masjid Agung Mohammad Hatta di Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota itu mengambil nama almarhum ayahnya bernama Sulaiman.
Ia menjelaskan, Rumah Tahfidz Sulaiman itu dibangun di atas tanah komplek Masjid Agung Mohammad Hatta milik Yayasan Prof. Aziz Haily. Pembangunan rumah tahfidz ini terlaksana setelah ada kesepakatan dengan Hj. Ernita Aziz Haily selaku pengurus Yayasan Prof. Aziz Haily.
Ia berharap, jika pembangunan Rumah Tahfidz Sulaiman itu rampung dan dilengkapi dengan fasilitas, rumah tahfidz itu dapat dimanfaatkan untuk pendidikan agama dan tulis baca Al-Qur’an bagi anak-anak yang ada di sekitar Nagari Sarilamak.
Sementara, Hj. Ernita Aziz Haily mengucapkan terimakasih karena Adriati dan keluarga telah mewakafkan Rumah Tahfidz Sulaiman di komplek Masjid Agung Mohammad Hatta.
“Kami berharap akan ada lagi donatur-donatur lain yang bersedia melanjutkan pembangunan Masjid Agung Mohammad Hatta yang saat ini pembangunannya belum rampung,” ujar Ernita Aziz Haily.
Ketua pembangunan Masjid Mohammad Hatta, Ferizal Ridwan juga menyampaikan harapan yang sama dan berharap ada lagi donatur yang bersedia mewakafkan hartanya untuk kelanjutkan pembangunan Masjid Agung Mohammad Hatta.
Hadir dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Rumah Tahfidz Sulaiman itu, Ketua MUI Limapuluh Kota Syafrijon, tokoh agama, tokoh masyarakat, tim relawan Palanta Kemanusian dan Sosial (Paksa), dan keluarga besar Adriati bersama suami. (dst)