SOLOK, KP – Walikota Solok Zul Elfian Umar beserta rombongan berkunjung ke Pemerintah Kota Cilegon untuk belajar tentang pengelolaan sampah. Kunjungan tersebut merupakan bentuk keseriusan Kota Solok dalam menduplikasi program pengolahan sampah dari Kota Cilegon yang telah terbukti berhasil dalam mengatasi persoalan sampah dan meningkatkan pendapatan daerah.
Wako Solok dan rombongan disambut di Rumah Dinas Walikota Cilegon, Senin lalu (20/3) dengan arak-arakan dari perkumpulan kesenian Cilegon yang menampilkan atraksi-atraksi dari kesenian dan kebudayaan Kota Cilegon. Selanjutnya, diadakan diskusi kecil yang diisi penjelasan terkait tahapan pendirian dan proses produksi BBJP di TPSA Bagendung.
Dalam kesempatan tersebut, Wako Solok menyatakan bahwa inovasi terkait pengolahan sampah yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Cilegon telah terbukti manfaatnya dan Kota Solok tertarik untuk mempelajarinya. Sampah menjadi persoalan perkotaan yang kini banyak dihadapi pemerintah, dan ketika Cilegon mampu berinovasi mengolah sampah menjadi barang bernilai ekonomi, Kota Solok ingin mempelajarinya.
Wako Cilegon Helldy Agustian mengatakan bahwa kedatangan Pemerintah Kota Solok merupakan suatu kehormatan bagi Kota Cilegon, sebab menurutnya terdapat keseriusan dari Pemerintah Kota Solok untuk mempelajari pengelolaan sampah di Kota Cilegon. Terkait BBJP Plant di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung, Helldy menyatakan bahwa produksinya pada tahun 2023 ini akan meningkat dari 30 ton per hari menjadi 200 ton per hari. Peningkatan produksi tersebut dimungkinkan menyusul peningkatan kapasitas pabrik yang mendapat bantuan dana dari Bank Dunia senilai Rp100 miliar.
Helldy menambahkan, setelah kapasitas produksi naik menjadi 200 ton per hari, Kota Cilegon justru akan mengalami defisit sampah. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Cilegon akan bekerjasama dengan pemerintah daerah lain dalam hal pasokan sampah, seperti dengan Pemkab Serang. Kunjungan tersebut menunjukkan kerja sama antar daerah dalam mengatasi masalah sampah dan meningkatkan pendapatan daerah melalui pengelolaan sampah yang inovatif.(van)