PADANG PANJANG, KP – Wakil Walikota Padang Panjang, Asrul menyampaikan beberapa program yang telah dilaksanakan Pemerintah Kota Padang Panjang untuk menurunkan angka stunting dan kemiskinan ekstrem.
Hal itu disampaikannya dalam Road Show Daring Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Sumatera Barat yang digelar Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) pada Rabu (5/4).
Salah satu program yang disebutkan adalah program Bapak Ibu Asuh Anak Stunting (Basunting) yang merupakan program penanganan prevalensi stunting secara berjenjang dari tingkat kota, kecamatan, dan kelurahan dengan melibatkan unsur terkait.
Selain Basunting, program lainnya meliputi penetapan penanganan stunting dan kemiskinan sebagai program prioritas daerah dalam RPJMD, peningkatan koordinasi dan integrasi program, integrasi data dalam melaksanakan intervensi program, dan optimalisasi berbagai bantuan kebutuhan dasar masyarakat miskin.
Wawako Asrul juga menyebutkan bahwa kasus stunting di Padang Panjang pada 2021 memiliki persentase 20Â persen, sementara pada 2022 turun menjadi 16,8Â persen.
Terkait kemiskinan ekstrem, persentase kemiskinan di Padang Panjang pada 2020 berada diangka 0,88Â persen, pada 2021 berada diangka 1,03Â persen, dan pada 2022 sudah 0Â persen.
Sementara itu Menko PMK, Prof Dr. Muhajir Effendy menyampaikan, kegiatan roadshow ini dilakukan guna mengidentifikasi isu dan kendala penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem di Sumatera Barat. Secara nasional, Sumbar pada 2022 memiliki tingkat kemiskinan ekstrem dengan persentase 0,77 persen.
Muhajir juga menekankan bahwa penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting saling beririsan.
Sedangkan Gubernur Sumbar, H. Mahyeldi dalam kesempatan itu juga menyampaikan bahwa beberapa daerah telah berhasil menurunkan angka stunting dan kemiskinan ekstrem, termasuk Kota Padang Panjang. Ada juga daerah yang masih meningkatkan angka stunting dan akan segera ditindaklanjuti. (sup)