PADANG, KP – Ketua DPRD Sumbar Supardi mengajak warga persyarikatan Muhammadiyah ikut andil dalam memberantas fenomena sosial menyimpang di tengah masyarakat, seperti lesbian, gay, biseksual, transgender hingga maraknya peredaran narkoba.
Hal tersebut disampaikan Supardi saat bersilaturahmi dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumbar, di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumbar, Kota Padang, Selasa (24/1).
Supardi mengatakan, perkembangan perilaku menyimpang di tengah masyarakat kian memprihatinkan. Namun, sangat disayangkan belum ada satupun organisasi yang pasang badan untuk berkontribusi lebih dalam memberantas kondisi tersebut.
“Untuk itu, DPRD secara kelembagaan mengajak Muhammadiyah Sumbar sebagai salah satu organisasi Islam terbesar berkontribusi lebih dalam menyikapi kondisi ini,” katanya.
Menurutnya, Sumbar menempati posisi ketiga se-Indonesia dalam hal LGBT. Preseden negatif itu, ujarnya, adalah tanggung jawab bersama.
Dia menegaskan, andil Muhammadiyah dalam memberantas perilaku menyimpang di Sumbar sangat signifikan karena memiliki pusat kajian hingga lembaga pendidikan tinggi. Sehingga mudah untuk menjalankan program-program strategis dalam upaya menekan hal-hal menyimpang.
Tidak hanya perilaku menyimpang, ia juga menyebut perkembangan teknologi juga harus jadi perhatian untuk disikapi.
Pada kesempatan itu, Supardi juga menceritakan pengalamannya saat mengikuti berbagai organisasi, salah satunya Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI). Dia juga mengaku pernah menjadi bagian dari perguruan Tapak Suci binaan Muhammadiyah. Bahkan, tergabung dalam angkatan muda Muhammadiyah dulunya.
Guna mendukung peran Muhammadiyah di Sumbar, pihaknya berencana memberikan dana hibah sebesar Rp1 miliar untuk perbaikan gedung dakwah dan hal lainnya, pada perubahan APBD 2023.
Sementara, ketua PWM Sumbar Bakhtiar mengatakan, Muhammadiyah Sumbar memiliki sejumlah program prioritas pada tahun ini, di antaranya membenahi gedung dakwah yang belum begitu representatif. Ada beberapa ruang yang belum digunakan, termasuk lantai tiga.
“Ke depan gedung ini diproyeksikan jadi pusat kegiatan Muhammadiyah, termasuk proses pengkaderan, kegiatan perguruan tapak suci, dan lainnya,” kata Bakhtiar.
Selain itu, Muhammadiyah Sumbar juga terus melakukan konsolidasi dengan 754 ranting dan lebih dari 100 cabang. Dalam hal amal usaha, Muhammadiyah Sumbar memiliki TK hingga universitas yang tersebar di 19 kabupaten d n kota, termasuk di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
“Pengurus terus memacu percepatan pengembangan amal usaha di Sumbar karena SDM Muhammadiyah berasal dari berbagai macam latar belakang,” katanya.
Bakhtiar menambahkan, apapun yang jadi program dan kegiatan Muhammadiyah ada sangkut pautnya dengan kebijakan pemerintah, sehingga perlu peran tokoh Muhammadiyah di legislatif maupun eksekutif. (fai)