Home » Masakan Tradisional Menu Pengobat Rindu Anak Rantau

Masakan Tradisional Menu Pengobat Rindu Anak Rantau

Redaksi
2 menit baca

PADANG, KP – Ngabuburit adalah suatu kegiatan yang biasanya dilalukan menjelang waktu berbuka puasa. Ngabuburit bisa dilakukan dengan berbagai cara, tergantung minat dan keinginan masing-masing individu.

Ada yang menghabiskan waktu di rumah, ada pula dengan berbelanja hingga berolahraga menjelang sirine penanda waktu berbuka puasa. Salah satu tempat ngabuburit yang asyik dikunjungi adalah pasa pabukoan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Imam Bonjol.

Dita (20 tahun), mahasiswi salah satu kampus negeri di Kota Padang turun dari angkutan umum Trans Padang di halte RTH Imam Bonjol. Diayunkannya langkah menyisiri tempat yang ingin ia kunjungi itu, stand penjual di kiri dan kanan mulai tampak dari pintu masuk.

“Sebagai perantau, masakan rumahan tradisional menjadi pilihan saya sebagai menu berbuka puasa nanti,” ucap Gita, Rabu (30/3).

Makanan tradisional, lanjutnya, sebagai salah satu pengobat rasa rindu akan masakan orangtua di kampung.

“Dendeng ini misalnya, pengobat rindu bagi saya,” ucapnya.

Fanny (20 tahun), yang mengiringi di bagian belakang, langkahnya laju memilih ke stan penjual yang lain. Agaknya ia membutuhkan beberapa menu pembuka.

“Selain sama dengan Dita, saya menambah beli kolak. Kolak ‘the best’ lah kalau bagi saya,” ucap Fanny.

Dikatakannya, ini adalah kali pertamanya mengunjungi Pasa Pabukoan RTH Imam Bonjol.

Berbagai macam lauk yang menggugah selera juga, seperti dendeng, gulai kambing, anyang, dan beragam lauk masakan khas Kapau tersedia di sana. Kemudian juga ada perkedel jagung, serabi, putu mayang, kolak, lopis, lapek bugih, sala lauak, lemang tapai, mie kuning goreng, dan beragam gorengan dan berbagai minuman.

Yen (55 tahun), pedagang serabi yang sudah berjualan selama 30 tahun mengatakan, antusias pengunjung ramai dari berbagai kalangan sejak pukul 16.30 WIB.

“Usai diresmikan, pasar pabukoan terbilang ramai. Pengunjung datang dari berbagai kalangan,” ucap Yen.

Baginya, momen sebulan di Bulan Suci Ramadan ini seperti menangguk rezeki. Apalagi dagangannya terbilang laris manis.

“Alhamdulillah, baru jam 17.30 WIB saja jualan saya sudah banyak pembelinya. Sekitar 20 orang lah yang berbelanja,” jelasnya.

Ia menuturkan, selain rezeki, jualannya yang ramai tentunya juga ada campur tangan dari Pemerintah Kota Padang. “Tentunya saya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang sudah mengadakan agenda ini. Apalagi bagi kami para pelaku UMKM. Semoga di Bulan Sudi Ramadan ini pahala kita diterima oleh Allah SWT,” tutupnya sembari tersenyum. (ip)

Jangan Lewatkan