Lagi Viral, Kafe di Belantara Hutan Pinus Nagari Sitapa

Salah satu kafe yang saat ini sedang viral dan banyak dikunjungi wisatawan, utamanya kaum muda adalah Kafe Folka Cultural Space yang berada di belantara hutan pinus di kawasan Talang.

LIMAPULUH KOTA, KP – Nagari Sikabu-kabu Tanjung Haro Padang Panjang (Sitapa), Kecamatan Luak, Kabupaten Limapiluh Kota, menjadi salah satu nagari wisata yang mulai banyak dikunjungi para wisatawan.

Betapa tidak, di nagari yang berada di lereng Gunung Sago yang juga dijuluki negeri di atas awan itu kini banyak bermunculan tempat rekreasi dan kafe-kafe yang mengandalkan panorama alam nan indah dan menakjubkan untuk para pengunjungnya.

Salah satu kafe yang saat ini sedang viral dan banyak dikunjungi wisatawan, utamanya kaum muda adalah Kafe Folka Cultural Space yang berada di belantara hutan pinus di kawasan Talang. Banyak orang menyebut Kafe Folka Cultural Space ini adalah kafe pertama di Sumbar yang terletak di tengah hutan.

Kafe Folka Cultural Space tidak hanya menawarkan lebih dari sekedar tempat nongkrong bagi para kawula muda, namun kafe yang baru saja diresmikan Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo ini memiliki daya tarik tersendiri. Sebab, pemandangan alamnya sangat indah karena berada di atas perbukitan yang di bawahnya membentang persawahan. Di kejauhan, tampak gugusan bukit barisan mengelilingi perkotaan Payakumbuh dengan kerlap-kerlip lampu saat senja saat temaram yang tentu semakin menambah keindahan.

Kafe Folka Cultural Space ini tidak hanya mengandalkan panorama alamnya kepada pengunjung, namun juga menyediakan berbagai macam jenis makanan dan minuman seperti coffe shop pada umumnya.

Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Limapuluh Kota, Ali Hasan mengatakan, di Kabupaten Limapuluh Kota cukup banyak destinasi wisata yang dapat dikunjungi.

Selain destinasi wisata unggulan Lembah Harau, Kelok 9, BPTU Padang Mangateh, Kapalo Banda, Batang Tabik, Kampuang Sarugo, juga ada destinasi wisata alam di Nagari Sikabu-kabu Tanjung Haro Padang Panjang (Sitapa) yang menarik untuk dikunjungi, salah satunya adalah Kafe Folka Cultural Space.

“Kafe Folka Cultural Space ini direkomendasikan sebagai tempat menyenangkan untuk dikunjungi bersama orang tercinta, kerabat dekat, dan keluarga karena memiliki spot foto yang sangat keren untuk dijadikan sebuah kenangan karena dibangun di perbukitan hutan pinus,” ungkap Ali Hasan.

Menurutnya, saat peresmian beberapa waktu lalu, Bupati Safaruddin Dt. Bandaro Rajo menyatakan kekagumannya atas hadirnya Kafe Folka Cultural Space yang dikelola anak-anak muda Nagari Sikabu-kabu Tanjungharo Padang Panjang (Sitapa) Kecamatan Luak ini.

“Ini sebuah kreativitas anak muda yang pantas ditiru anak-anak muda lainnya di Kabupaten Limapuluh Kota. Anak-anak muda Sitapa mampu memanfaatkan dan mengelola potensi alam menjadi potensi wisata tanpa merusak keberadaan hutan pinus yang ada di daerah ini, yang akhirnya mendatangkan pundi-pundi pendapatan sekaligus membuka lapangan pekerjaan bagi anak-anak muda yang terlibat dalam pengelolaan Kafe Folka Cultural Space ini,” kata Bupati Safaruddin seperti ditirukan kembali Ali Hasan.

Diungkapkannya, Nagari Sikabu-kabu Tanjung Haro Padang Panjang yang berada di kaki Gunung Sago ini memiliki banyak destinasi wisata lainnya, seperti Kayo Kolek, Bumi Sikabu, La Terra del Kafe Sikabu, Sikabu Glamping, Sawah Lenggek, dan wisata budaya seperti antraksi pacu tabang itiak, homestay, hingga wisata agro.

Ia menyebut, Nagari Sikabu-kabu Tanjung Haro Padang Panjang sudah masuk dalam daftar 500 destinasi yang ada di Indonesia dan sudah masuk dalam kalender pariwisata di Indonesia.

“Atraksi budaya pacu tabang itiak yang merupakan permainan tradisi anak nagari di Nagari Sikabu-kabu Tanjung Haro Padang Panjang pada tahun 2023 ini berhasil mendapat Piagam Penghargaan Pariwisata Indonesia terbaik dan masuk 10 besar dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2023,” ungkap Ali Hasan.

Pihaknya terus mendorong masyarakat Nagari Nagari Sikabu-kabu Tanjung Haro Padang Panjang untuk menggali potensi wisata yang ada karena kondisi alam yang dimiliki daerah itu memang layak menjadi salah satu daerah kunjungan wisata yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota. (Doddy Sastra)

Related posts

Festival Lima Danau 2025, Ribuan Wisatawan Padati Kabupaten Solok

Bupati Khairunas: Jalur Baru Gunung Kerinci Harus Berdampak pada Ekonomi Warga

Nagari Balai Panjang Minta Pemda Perbaiki Jalan ke Lembah Mangkisi