BUKITTINGGI, KP – Pedagang Kerupuk Kuah yang ada di seputaran Pendesterian Jam Gadang Bukittinggi mendapat bantuan gerobak antik dan unik untuk berjualan. Kehadiran pedagang kerupuk kuah dengan gerobak itu menambah daya tarik Pendesterian Jam Gadang.
Tak hanya itu, semua pedagang yang berjualan di Pendesterian Jam Gadang di Beri Kartu Pengenal (ID Card-red).
Bantuan gerobak berjualan bagi pedagang kerupuk kuah itu merupakan inisiatif dari Walikota Bukittinggi, Erman Safar bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bukittinggi.
Menurut Erman Safar, para pedagang kaki lima (PKL) butuh kesejahteraan, bukan penggusuran. Menurutnya, penggusuran bukan solusi bagi Pemko Bukittinggi.
“Penataan PKL tidak harus dengan menggusur mereka, tapi berikan fasilitas yang baik, buat aturan, agar tidak mengganggu kenyamanan pengunjung. Seluruh PKL di area Jam Gadang juga diwajibkan memakai deta taluak balango hitam dan celana batik. Ini akan menambah nilai jual wisata,” ungkap Erman Safar .
Disamping itu, walikota juga meminta kepada para pedagang yang ada di Pendesterian Jam Gadang untuk menjaga kebersihan, agar pengunjung betah duduk sembari menikmati kerupuk kuah.
Sementara itu, para PKL yang menerima bantuan gerobak tersebut berterima kasih kepada Walikota Erman Safar yang telah memberikan fasilitas untuk berjualan.
“Kami merasa dihargai sebagai pedagang, walaupun dagangan kami kerupuk kuah, dengan diberi gerobak untuk berjualan, berarti kami tidak akan digusur-gusur lagi, dan kami merasa tenang mencari nafkah untuk keluarga dan anak-anak kami,” ungkap pedagang yang juga berjanji untuk selalu menjaga kebersihan kawasan Pendesterian Jam Gadang. (eds/oki)