PASANGAN Walikota dan Wakil Walikota Payakumbuh, Zulmaeta dan Elzadaswarman (ZuZema), resmi memulai kepemimpinan mereka dengan meluncurkan program prioritas 100 hari kerja. Program ini dirancang untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat, terutama dalam peningkatan pelayanan publik, pengendalian inflasi, serta pengentasan kemiskinan dan stunting.
Dalam wawancara di gedung DPRD Payakumbuh, Senin (3/3), Zulmaeta dan Elzadaswarman menegaskan komitmen mereka untuk menciptakan pemerintahan yang responsif dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
“Program 100 hari kerja ini kami susun dengan cermat agar manfaatnya langsung dirasakan masyarakat. Fokus utamanya adalah pelayanan publik, pengendalian inflasi, dan penurunan angka kemiskinan,” ujar Zulmaeta.
Berikut beberapa program unggulan yang menjadi prioritas pasangan ZuZema dalam 100 hari pertama kepemimpinan:
- Sahabat Adnaan: Mempermudah akses obat bagi pasien penyakit kronis, termasuk layanan pengantaran obat ke rumah. Penataan kawasan parkir dan sistem antrean di RSUD Dr. Adnaan WD juga menjadi bagian dari program ini.
- Walikota Melayani: Sebagai dokter spesialis, Zulmaeta akan melayani pasien di rumah sakit secara langsung pada jadwal tertentu.
- Lapor Dok Wako: Layanan pengaduan masyarakat tersedia secara offline dan online di Mal Pelayanan Publik untuk mempermudah pelaporan keluhan warga.
- Klinik Cegak Basamo: Menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan gratis dan donor darah di Mal Pelayanan Publik.
- Digitalisasi Sekolah: Perluasan jaringan internet ke seluruh sekolah dan penerapan konsep sekolah digital, termasuk dukungan bagi sekolah kandidat Sekolah Rujukan Google (KSRG).
- Kota Berseri: Program kebersihan kota dan sekolah, termasuk pembuatan eco brick dan eco enzym untuk mendukung pengelolaan sampah berkelanjutan.
- Payakumbuh Cerdas: Peningkatan layanan pendidikan melalui insentif guru TPA, beasiswa pendidikan, penggantian kepala sekolah yang pensiun, dan peluncuran sekolah digital.
- Pengendalian Banjir: Pembenahan lima titik rawan banjir melalui pembersihan saluran drainase, gotong royong pembersihan sungai, serta pembangunan Taman Digital Kecamatan.
- Gerbang Kota: Pembangunan gerbang kota di Kelurahan Balai Panjang sebagai simbol identitas Payakumbuh.
- Optimalisasi Irigasi: Pemeliharaan saluran irigasi untuk meningkatkan produksi pertanian dan mendukung ketahanan pangan.
- Tahan Tani: Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan melalui bantuan bibit palawija guna mendukung ketahanan pangan dan pengendalian inflasi.
- Penataan Pusat Kota: Perbaikan infrastruktur di kawasan strategis seperti Simpang Tugu Adipura, Simpang Ngalau, Kubu Gadang, serta sepanjang Jalan Sudirman dan Soekarno Hatta. Termasuk pembenahan pasar untuk meningkatkan kebersihan dan pengelolaan parkir.
Zulmaeta dan Elzadaswarman menekankan pentingnya efisiensi anggaran dalam pelaksanaan program ini.
“Kami berkomitmen menjalankan program sesuai Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 29 Tahun 2025 untuk menghemat belanja agar anggaran digunakan secara produktif,” kata Elzadaswarman.
Pasangan ZuZema juga mengajak seluruh elemen masyarakat, DPRD, akademisi, pelaku usaha, dan komunitas sosial untuk bersinergi dalam pembangunan.
“Kemajuan Payakumbuh adalah hasil kerja bersama. Kami mengajak semua pihak bergandengan tangan membangun kota yang lebih maju dan berkelanjutan,” pungkas Zulmaeta dan Elzadaswarman.
Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan program 100 hari kerja dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta memperkuat daya saing Kota Payakumbuh di masa depan. (dst)