PESISIR SELATAN, KP – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali melanda wilayah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (19/7) sore itu menghanguskan puluhan hektare lahan milik warga di kawasan perbukitan Bukit Sabai Nan Aluih, Kenagarian Kapuh, Kecamatan XI Koto Tarusan.
Menurut keterangan warga, kebakaran mulai terjadi sekitar pukul 18.15 WIB. Lokasi yang terbakar merupakan areal perkebunan masyarakat.
“Api begitu cepat meluas, karena sekarang musim kemarau. Jumlah lahan yang terbakar bisa lebih dari sepuluh hektare,” kata Andri, salah satu pemilik lahan di lokasi kejadian.
Kepala Pelaksana BPBD Pesisir Selatan, Yuskardi menyampaikan, berdasarkan informasi dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD setempat, kebakaran diduga dipicu oleh pembakaran ranting sisa pembersihan kebun oleh warga.
“Musim kemarau memperparah kondisi. Suhu panas dan angin kencang menyebabkan api cepat menjalar ke lahan yang lebih luas,” ujar Yuskardi.
Laporan awal kebakaran diterima BPBD dari Babinsa Nagari Kapuh pada pukul 19.45 WIB. Setelah menerima informasi, tim gabungan dari BPBD, Babinsa TNI, perangkat nagari, dan masyarakat segera bergerak ke lokasi.
Medan yang sulit dijangkau oleh kendaraan pemadam membuat upaya pemadaman dilakukan secara manual. Namun berkat kerja sama tim, api berhasil dikendalikan dalam waktu relatif singkat.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerugian materiil cukup signifikan. Sejumlah tanaman produktif dan tanaman muda milik warga ikut hangus terbakar.
Pusdalops-PB BPBD masih terus memantau situasi di lokasi bekas kebakaran. Pada Minggu (20/7) sekitar pukul 07.45 WIB, kondisi dinyatakan aman dan terkendali. Seluruh tim yang terlibat telah kembali ke pos masing-masing, namun tetap dalam kondisi siaga.
BPBD Kabupaten Pesisir Selatan mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran terbuka selama musim kemarau. Sosialisasi dan edukasi kepada warga akan ditingkatkan untuk mencegah kejadian serupa. (don)