Home » Anak Sulung Jadi Tulang Punggung Enam Bersaudara

Anak Sulung Jadi Tulang Punggung Enam Bersaudara

AYAH MENINGGAL, IBU GANGGUAN JIWA

Redaksi
3 menit baca

PADANG, KP – Yayasan Lebah Muda Indonesia turun tangan membantu sebuah keluarga di RT 02/RW 08 Sungai Bangek, Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang yang hidup dalam kondisi memprihatinkan.

Ibu dari enam anak yang berinisial S (51 tahun) terindikasi mengalami gangguan jiwa sejak suaminya meninggal sekitar dua tahun lalu. Kini, keenam anaknya hidup bergantung pada bantuan tetangga.

Ketua Yayasan Lebah Muda Indonesia, Nopi Busri mengatakan, pihaknya telah memfasilitasi perawatan S di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) HB Saanin Padang setelah menerima laporan dari warga bahwa yang bersangkutan sempat mengamuk dan melempar batu ke warga beberapa hari sebelumnya.

“Kami menerima informasi dari masyarakat bahwa Ibu S mulai membahayakan dirinya sendiri dan orang lain. Setelah kami lakukan pendekatan, akhirnya kami bisa bantu proses evakuasi dan perawatan beliau ke RSJ HB Saanin. Ini adalah bentuk perhatian awal agar anak-anaknya bisa merasa aman di rumah,” ujar Nopi, Kamis (8/5).

Anak tertua dari keluarga tersebut, Elsa Sri Ramadhani (26 tahun), kini menjadi tulang punggung untuk adik-adiknya yang masing-masing bernama Monica (24 tahun), Mila (22 tahun), Ramli (20 tahun), Fathur (17 tahun), dan MZ El Jaelani (11 tahun).

Di usianya yang masih muda, Elsa harus menjadi kepala keluarga mengurus kebutuhan rumah tangga, menjaga adik-adiknya, sekaligus berjuang mencari nafkah untuk makan sehari-hari.

“Elsa adalah sosok yang luar biasa kuat. Dia menjalani peran sebagai ibu dan kepala keluarga sekaligus. Namun, tanpa pekerjaan tetap dan penghasilan, mereka hanya bisa makan jika ada tetangga yang memberi. Kondisi mereka sangat memprihatinkan,” kata Nopi.

Nopi mengaku, pihak yayasan saat ini juga sedang menjalin koordinasi dengan Pemko Padang, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan lembaga sosial lainnya agar keluarga ini mendapatkan bantuan jangka panjang.

Ia menegaskan bahwa kebutuhan keluarga tersebut sangat mendasar, mulai dari makanan, tempat tinggal yang layak, hingga akses pendidikan bagi anak-anak yang masih usia sekolah.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kami mengajak semua pihak, termasuk donatur dan lembaga resmi, untuk ikut terlibat. Saat ini keluarga itu butuh makanan sehari-hari, pakaian, dan juga semangat untuk melanjutkan hidup. Kami sangat berharap adanya kolaborasi agar mereka tidak terus-menerus hidup dalam lingkaran kemiskinan,” ungkapnya.

Selain menyalurkan bantuan darurat berupa sembako, Yayasan Lebah Muda Indonesia juga berencana melakukan pendampingan psikososial kepada anak-anak, khususnya MZ El Jaelani yang masih berusia sebelas tahun. Pendampingan ini penting agar trauma akibat kehilangan dan tekanan hidup tidak berdampak jangka panjang terhadap perkembangan mental anak-anak.

Nopi menambahkan, pihaknya membuka peluang bagi masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan baik dalam bentuk uang tunai, makanan, pakaian, maupun peralatan sekolah. Menurutnya, bentuk kepedulian sekecil apa pun dapat membawa perubahan besar bagi keluarga yang sedang dalam kondisi krisis.

“Bersama, kita bisa meringankan beban Elsa dan adik-adiknya. Mereka tidak butuh belas kasihan, mereka butuh kesempatan dan uluran tangan dari sesama,” ujar Nopi.

Bagi masyarakat, donatur, dan dermawan yang ingin menyalurkan bantuan dapat menghubungi Sekretariat Yayasan Lebah Muda Indonesia di Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Atau bisa juga menghubungi langsung Nopi Busri melalui telepon atau WA di nomor 0813-7472-7532. (ak)

 

Jangan Lewatkan

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?