Home » Terminum Air Aki, Nasib Dara asal Mungka Sungguh Menyedihkan

Terminum Air Aki, Nasib Dara asal Mungka Sungguh Menyedihkan

Redaksi
2 menit baca

LIMAPULUH KOTA, KP – Sungguh malang nasib yang dialami gadis kecil bernama Dara Putri Alenka (5 tahun), warga Jorong Simpang Abu, Nagari Simpang Kapuak, Kecamatan Mungka, Kabupaten Limapuluh Kota. Sebagai bocah yang belum mengerti apa-apa, secara tidak sengaja dia menenggak air aki (accu) yang akhirnya berdampak pada kondisi kesehatannya yang benar-benar sangat memprihatinkan.

Saat ini badannya kurus kering, tulang panggul, wajah dan dua kakinya sudah menonjol tinggal kulit pembalut tulang. Putri satu-satunya dari empat bersaudara anak pasangan Mira (30 tahun) dan Romet (34 tahun) itu sebelumnya sangat sehat dan riang dengan badan normal. Namun, sejak dua bulan lalu kondisinya semakin memburuk dan kurus. Perubahan itu terjadi sangat cepat.

“Anak saya awalnya sehat, riang, dengan badan normal. Tetapi sejak terminum air aki sekitar dua bulan lalu, kondisinya dengan cepat berubah, badan kurus, tulang pipi, panggul dan kakinya sudah terlihat, tidak ada dagingnya lagi. Kadang saya takut dia jatuh saat berjalan melihat kakinya yang tinggal tulang,” ucap ayah dan ibu Dara Putri Alenka, Sabtu (28/1).

Diceritakan Mira, dirinya sudah membawa Dara ke RSUD Suliki dua kali dan harus dirujuk ke-RSUP Dr. M. Djamil Padang.

“Saat itu kami terkendala karena Dara belum terdaftar sebagai pengguna BPJS Kesehatan. Alhamdulillah, mulai 1 Februari 2023 nanti BPJS Kesehatnnya sudah ada dan bisa digunakan untuk berobat ke Padang,” sebut Mira.

Saat ini ia hanya memberi obat-obat tradisional kepada Dara, termasuk minum susu kambing. Terkadang, Dara harus berhenti minum susu kambing karena tidak ada uang untuk membelinya. Bahkan, terkadang hanya makan nasi dan minum air putih biasa tanpa asupan gizi. Namun yang mengkhawatirkan ayah dan ibunya, kondisi Dara makin memburuk. Setiap apa yang dimakan selalu dimuntahkan.

“Makan-makanan ko lai amuahnyo, Pak. Tetapi setiap yang dimakan, ndak lamo muntah baliak,” ucap Mira.

Mira dan Romet yang bekerja serabutan dengan penghasilan pas-pasan tidak berputus asa untuk mencarikan obat untuk anak tercintanya. Termasuk mendengarkan saran orang, baik di kampung maupun dari luar kampungnya untuk pengobatan Dara. Walau memiliki keterbatasan secara ekonomi, Mira dan Romet terus bekerja keras mencari uang untuk biaya pengobatan anaknya.

“Dia anak satu-satunya perempuan dari empat orang anak kami. Saya ingin dia sehat seperti dulu lagi, ceria, bermain dengan kawan-kawannya,” harap Mira.

Sementara, Koordinator Relawan Palanta Aksi Kemanusiaan dan Sosial (Paksa) Ferizal Ridwan saat menjenguk Dara di kediamannya menyebut, relawan Paksa akan ikut berupaya membantu keluarga Mira dan Romet dalam melakukan pengobatan Dara.

“Kita akan ikut membantu memberikan masukan untuk meringankan beban pihak keluarga. Selain itu, dengan pengalaman dan jaringan yang ada, Insya Allah akan kita bantu proses pengobatan dan akan kita pantau terus perkembangannya,” katanya.

Ferizal Ridwan berharap penangan terhadap Dara dilakukan secara maksimal. Untuk itu, ia mengajak masyarakat, pemerintah nagari, hingga pemeritnahan kabupaten serta donatur lainnya untuk berrsama-sama membantu pengobatan Dara.

Walinagari Simpang Kapuak Felliadi pada kesempatan itu mengatakan pihaknya akan ikut membantu proses pengobatan Dara yang nantinya bakal dirujuk ke RSUP Dr. M. Djamil Padang. Pihaknya juga akan rutin memantau perkembangan kesehatan anak berusia lima tahun tersebut. (dst)

Jangan Lewatkan