SIJUNJUNG, KP – Pemerintah Daerah Kabupaten Sijunjung terus berupaya menjadikan Prof. Ahmad Syafii Maarif sebagai pahlawan nasional.
Hal itu dibuktikan langsung Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir untuk menyerahkan dokumen usulan kepada Direktur Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Sosial (Kemensos) RI Arif Nahari di Jakarta, Rabu (15/3).
Bupati Benny mengatakan, Buya Syafii Maarif merupakan putra daerah Kabupaten Sijunjung yang berasal nagari Sumpur Kudus sebuah nagari (setingkat desa) yang jaraknya sangat jauh dari ibu kota kabupaten. “Oleh sebab itu Pemerintah Kabupaten Sijunjung merasa memiliki tanggung jawab moral untuk mengusulkan beliau sebagai Calon Pahlawan Nasional karena beliau adalah salah satu Putra terbaik bangsa yang berasal dari Kabupaten Sijunjung,” ujarnya.
Ditambahkannya, setelah melakukan beberapa kali diskusi awal dengan berbagai pihak, muncul pemahaman bersama bahwa Buya Syafii Maarif memang layak untuk diusulkan sebagai pahlawan nasional.
“Niat pengusulan itu semakin kuat, mana kala menyaksikan banyaknya forum-forum diskusi mengenang pemikiran dan jasa Buya Syafii, yang tidak hanya dilakukan di Sumatera Barat (Sumbar), tapi juga dilaksanakan oleh beberapa pihak dalam skala nasional,” ujar Benny.
Sementara, dalam upaya menjadikan Buya Syafii Maarif sebagai pahlawan nasional Pemkab Sijunjung telah melakukan berbagai upaya.
Di antaranya, Pengabadian nama beliau pada sarana monumental, seperti jalan, nama gedung, museum rumah masa kecil Ahmad Syafii Maarif, pendirian pojok khazanah Ahmad Syafii Maarif pada Perpustakaan Daerah. “Saat ini yang sedang dalam proses adalah Pengabadian nama beliau sebagai nama Rumah Sakit Daerah (RSUD) Prof Dr. Ahmad Syafii Maarif. Karena beliau lah yang memperjuangkan pendirian RSUD tersebut dan yang meletakkan batu pertama pendiriannya,” tuturnya.
Selanjutnya, mengadakan Seminar Nasional bersama Universitas Muhammadiyah serta Membentuk TP2GD Kabupaten dan mengajukan ke Provinsi Sumbar.
Dikatakan Benny, secara Nasional beliau sudah dikenal sebagai “Pejuang Kemanusiaan”, memanusiakan manusia dalam bingkai kebhinekaan demi menjaga keutuhan NKRI. “Beliau dikenal sebagai “Guru Bangsa” dimana ide dan pemikiran Beliau menjadi referensi bagi semua kalangan untuk kemajuan NKRI,” imbuh Bupati Sijunjung itu.
Untuk diketahui, Buya Syafii Maarif telah mendapat berbagi pengakuan nasional maupun internasional. Di antaranya, Presiden World Confrence of Relgion and Peace (WCRP). Kemudian, Penghargaan Internasional Ramon Magsaysay Award dari Philipina.
Lalu, Pengakuan sebagai Guru Bangsa adalah puncak dari reputasi seorang Buya Syafii. Serta, mendapatkan Bintang Maha Putra Utama dari Presiden RI, Joko Widodo. “Mengingat jasa-jasa beliau bagi bangsa Indonesia, kami berharap agar usulan ini dapat dikabulkan dan beliau dianugerahi gelar Pahlawan Nasional,” pungkasnya. (mas)