PESISIR SELATAN, KP – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pesisir Selatan memperketat upaya edukasi keselamatan berkendara bagi pelajar. Langkah ini diambil menyusul tingginya angka kecelakaan yang melibatkan remaja di wilayah tersebut.
Kepala Satlantas Polres Pessel, AKP Ade Putra menyebut, keselamatan di jalan bukan sekadar urusan aturan, melainkan menyangkut nyawa generasi muda.
“Kami tidak ingin masa depan generasi muda hancur akibat kecelakaan yang bisa dicegah. Karena itu, kami mengimbau para pelajar agar disiplin dan patuh berlalu lintas,” ujarnya, Jumat (26/9).
Menurutnya, gaya hidup remaja yang dipengaruhi media sosial sering mendorong perilaku ugal-ugalan di jalan. Kondisi itu menjadi salah satu pemicu meningkatnya kasus kecelakaan. Data Satlantas mencatat, sepanjang 2024 ada sekitar 300 kasus kecelakaan di Pessel yang melibatkan remaja, atau hampir satu kasus setiap hari.
Sebagai langkah pencegahan, Satlantas menggiatkan program Polisi Sahabat Pelajar. Melalui program ini, siswa, guru, dan kepala sekolah diberi edukasi langsung tentang pentingnya tertib berlalu lintas.
AKP Ade menekankan, peran guru sangat strategis dalam menanamkan disiplin sejak dini, sementara kepala sekolah diminta tegas menindak siswa yang melanggar aturan berkendara. Peran orang tua juga dianggap krusial.
“Jangan berikan motor kepada anak yang belum cukup umur atau belum memiliki SIM. Kalau kita lengah, artinya kita membiarkan anak melanggar hukum sekaligus membahayakan dirinya,” tegasnya.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat bersinergi menciptakan budaya tertib berlalu lintas.
“Dengan sinergi keluarga, sekolah, dan masyarakat, kita bisa menekan angka kecelakaan dan menghadirkan lingkungan berkendara yang lebih aman,” tutupnya. (don)