Home » Razia Kedai Tuak di Payakumbuh Bocor, Petugas Hanya Temukan Sisa Miras

Razia Kedai Tuak di Payakumbuh Bocor, Petugas Hanya Temukan Sisa Miras

Redaksi
A+A-
Reset

PAYAKUMBUH, KP – Satuan Tugas (Satgas) Penegakan Perda Kota Payakumbuh kembali melakukan razia ke sejumlah tempat hiburan malam yang melanggar aturan jam operasional, Kamis (7/6). Namun, penggerebekan terhadap sebuah kedai tuak di kawasan Pasar Tradisional Ibuah hanya menemukan sisa miras.

Tim gabungan yang terdiri atas Satpol PP, TNI, Dinas Perhubungan, dan Dinas Koperasi serta UKM dipimpin langsung Ketua Satgas Dewi Novita. Operasi ini dilakukan menyusul adanya laporan warga bahwa kedai tersebut kerap buka hingga dini hari.

Saat penggerebekan, tim tidak mendapati pemilik. Di lokasi hanya ditemukan dua pengunjung dan seorang perempuan yang mengaku sedang mencari nafkah di kedai milik Oliv, warga Kecamatan Payakumbuh Utara itu.

Di atas meja ditemukan dua teko berisi tuak, sisa minuman dalam gelas, dan botol bekas. Tim kemudian melakukan penggeledahan di seluruh bagian kedai, termasuk area luar, namun tidak menemukan barang bukti tambahan. Diduga, sebagian besar pengunjung maupun stok miras telah dibawa kabur sebelum petugas datang.

“Sepertinya razia ini kembali bocor. Di lokasi kita hanya dapati beberapa orang pengunjung serta sisa miras dalam botol dan gelas,” kata Dewi Novita didampingi Kabid PPD Satpol PP Ricky Zaindra dan Kasi Ops Bobby Andhika, Jumat (13/6).

Ia menjelaskan, sehari sebelumnya, tempat tersebut disebut-sebut masih beroperasi hingga pukul 04.00 WIB dengan jumlah pengunjung yang cukup banyak. Ia menduga razia terus bocor karena para pengelola saling memberi informasi saat mengetahui adanya penertiban.

“Kita duga mereka saling berkomunikasi dan memberitahu jika ada razia. Buktinya, usai di kedai tuak Olive kita melakukan razia ke tempat lain, tapi ternyata semua sudah tutup,” ujarnya.

Dewi membantah anggapan bahwa satgas melakukan razia secara tebang pilih. Ia menegaskan setiap penertiban dilakukan berdasarkan laporan masyarakat terkait gangguan ketertiban umum.

“Dalam melakukan penertiban, kita tidak pernah tebang pilih. Kita selalu merespons keluhan warga. Kami juga razia tempat hiburan malam di Simpang Benteng dan Ngalau, meski pada akhirnya mereka lebih dahulu tutup,” ujar Dewi. (dst)

Jangan Lewatkan

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?