Home » Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia

Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia

FIFA SINGGUNG SOAL TRAGEDI KANJURUHAN

Redaksi
3 menit baca

JAKARTA, KP – Federasi sepak bola dunia, FIFA lewat laman resmi mereka akhirnya mengumumkan secara resmi pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Dalam pernyataan mereka, FIFA membeberkan alasan mereka akhirnya mencopot status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 dari Indonesia.

FIFA mengatakan mencoret Indonesia karena ‘situasi terkini’ tetapi tidak menjelaskan secara detail. Dalam rilis itu, FIFA juga menyinggung ‘Tragedi Kanjuruhan’ yang terjadi Oktober 2022 serta kemungkinan sanksi yang diterima Indonesia. FIFA pun meminta Indonesia fokus mereformasi sepak bola di dalam negeri setelah Tragedi Kanjuruhan.

“Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya. FIFA tetap berkomitmen untuk aktif membantu PSSI, bekerjasama erat dan dengan dukungan pemerintahan Presiden Widodo, dalam proses transformasi sepak bola Indonesia pasca-tragedi yang terjadi pada Oktober 2022,” jelas FIFA.

FIFA menjelaskan, pihaknya akan segera memilih negara baru yang siap menjadi tuan rumah. Ada beberapa negara yang sebelumnya sudah mengajukan diri sebagai tuan rumah, di antaranya Peru, Argentina, dan Qatar.

Presiden Jokowi pun bersuara soal dicoretnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA. Jokowi mengatakan, keputusan ini membuat dirinya dan seluruh masyarakat Indonesia kecewa. Meski begitu, ia menyatakan akan tetap menghormati keputusan dari FIFA. Ia meminta semua masyarakat berlapang dada dan jangan saling menyalahkan.

“Saya tahu keputusan ini membuat banyak masyarakat kecewa. Saya pun sama, juga merasakan hal itu, kecewa dan sedih. Tapi jangan menghabiskan energi untuk saling menyalahkan satu sama lain,” kata Jokowi dalam pernyataan persnya, Kamis (30/3).

Sementara, Ketua umum PSSI Erick Thohir mengaku sudah berjuang semaksimal mungkin saat bertemu dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino di Doha, Qatar, Rabu (29/3) untuk memperjuangkan agar penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tetap berjalan di Indonesia.

“Saya sudah berjuang maksimal. Setelah menyampaikan surat dari Presiden Jokowi dan berbicara panjang dengan Presiden FIFA Gianni Infantino, kita harus menerima keputusan FIFA yang membatalkan penyelenggaraan event yang kita sama-sama nantikan itu,” ujar Erick Thohir.

Ia menambahkan, keputusan yang merupakan kewenangan FIFA sebagai lembaga tertinggi sepakbola dunia dengan 211 anggota dari berbagai belahan dunia itu sudah tidak bisa ditolak lagi.

“Indonesia adalah salah satu anggota FIFA, sehingga untuk urusan sepakbola internasional, kita harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan. Meskipun saya tadi sudah menyampaikan segala hal kepada Gianni, apa yang dititipkan Presiden, pecinta sepakbola, anak-anak timnas U-20, dan juga suporter setia sepakbola, tapi FIFA menilai situasi saat ini tidak bisa dilanjutkan penyelenggaraannya, maka kita harus tunduk,” lanjut Erick.

Meski demikian, Erick berusaha mengambil hikmah dari prahara berat bagi sepakbola nasional ini.

“Kita harus tegar. Saya minta semua pecinta sepakbola tetap berkepala tegak atas keputusan berat FIFA ini. Sebab saya berpendirian, ini saatnya kita harus membuktikan kepada FIFA untuk bekerja lebih keras melakukan transformasi menuju sepak bola bersih dan berprestasi,” pungkasnya.

Pelatih tim nasional Shin Tae Yong juga mengaku kecewa berat atas keputusan FIFA yang membatalkan gelaran piala dunia U-20 di Indonesia.

“Sakit hati, sangat lelah,” ungkap Shin Tae Yong, kemarin.

Ia memaparkan bahwa dirinya bersama tim telah mempersiapkan untuk keikutsertaan di piala dunia ini selama 3 tahun lebih.

“Dengan adanya Piala Dunia bisa menjadi perkembangan luar biasa bagi sepakbola Indonesia. Sangat disayangkan sampai kehilangan harapan dan impian para pemain. Apa lagi yang harus saya katakan,” cetus Shin Tae-yong. (cnn)

Jangan Lewatkan