PARIAMAN, KP – Pemko Pariaman kembali menjalin kerjasama dengan peguruan tinggi vokasi untuk mendukung program Satu Keluarga Satu Sarjana (Saga Saja) di Kota Pariaman. Kali ini, Walikota Pariaman, Genius Umar menekan kerjasama dengan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Arif Satria di kampus IPB Bogor, di Kota Bogor, Rabu (11/1).
Wako Genius Umar mengatakan, program Saga Saja merupakan upaya Pemko Pariaman untuk memutus rantai kemiskinan di Kota Pariaman.
“Kemiskinan berawal dari kurangnya pendidikan dan mereka tidak bisa sekolah karena miskin, sehingga masalah ini selalu berputar-putar disitu saja. Oleh sebab itu pemerintah harus melakukan intervensi melalui kebijakan pendidikan bagi keluarga tidak mampu ini”, ujarnya di depan rektor IPB dan dekan voksi IPB.
“Bila hanya bantuan beras, sandang pangan dan lainnya kita berikan tidak signifikan mengurangi angka kemiskinan di daerah, namun jika melalui program ini maka pendidikannya terangkat dan ekonomi keluarganya bisa juga terangkat,” sambungnya.
Wako Genius menegaskan, masyarakat tidak mampu juga memiliki hal untuk sekolah tinggi dengan catatan mereka juga memiliki kemauan kuat untuk maju. Ia juga mengungkapkan banyak ilmu yang didapatkan ketika kuliah program doktoral di IPB yang diterapkan sebagai kebijakan di Kota Pariaman seperti kebijakan pendidikan dan kesehatan.
Sementara, Rektor IPB, Prof. Arif Satria menyambut baik kerjasama ini.
“Pendidikan dan kesehatan adalah hal penting untuk meningkatkan SDM, karena bila sudah sehat dan berpendidikan maka pemikirannya akan berkualitas,” ungkapnya.
Menurutnya, Sumbar adalah gudangnya intelektual dan cendekiawan di Indonesia, banyak tikoh-tokoh perjuanhan bangsa sari Sumbar.
“Oleh sebab itu kita akan terus dukung program Pemko Pariaman di bidang pendidikan ini,” lanjutnya.
Selain pendidikan, ia juga berharap ada kerjsama dibidang lain seperrti bidang lingkungan sehingga peemasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat bisa dicarikan solusinya.
Seperti diketahui, Saga Saja merupakan program unggulan Pemko Pariaman sejak Tahun 2018 dengan menguliahkan masyarakat kurang mampu di perguruan tinggi vokasi. Perguruan tinggi yang sudah bekerjasama antara lain PNP, Poltekpel Sumbar, PKP, ATI Padang, IPB, UI dan Poltrada di Bali. (mas)