Home » Dituduh Diam-diam Pindah Partai, Nofrizon: Saya Pencinta Demokrat dan SBY

Dituduh Diam-diam Pindah Partai, Nofrizon: Saya Pencinta Demokrat dan SBY

Redaksi
5 menit baca

PADANG, KP – Anggota DPRD Sumbar dari Fraksi Demokrat, Nofrizon membantah pernyataan Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sumbar, Doni Harsiva Yandra terkait dirinya yang diam-diam pindah partai.

Nofrizon saat diwawancarai KORAN PADANG, Jumat (10/3) mengatakan, tidak ada bukti konkrit terkait kepindahannya ke partai lain, hingga sekarang dirinya masih mengikuti kegiatan internal Demokrat, bahkan Senin besok akan mengikuti bimbingan teknis di Jakarta.

“Terkait bimtek dirinya telah berkoordinasi dengan DPP dan memastikan diri untuk ikut, bahkan terkait persoalan ini ada instruksi agar tidak mundur dari partai. Langkah selanjutnya saya akan bertemu dengan ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief untuk mencari titik terang dan berkonsultasi terkait langkah apa yang diambil terkait persoalan dirinya dengan DPD ,” katanya.

Dia juga membantah telah memperlihatkan kartu tanda anggota (KTA) partai lain atas nama dirinya, hal itu sangat tidak benar dan tidak ada bukti. Semakin DPD Demokrat Sumbar membuat konflik dengan dirinya akan berbuah kerugian pada partai. Jadi jangan korbankan elektabilitas Demokrat hanya untuk berkonflik dengan saya dan menjadi konsumsi publik. “Secara pribadi saya adalah pecinta Demokrat dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY),” tegasnya.

Dia mengaku siap akan sikap DPD, jika ingin diperpanjang dirinya akan mengikuti alur yang ada. “Istilahnya jika suka Rock mari kita berdisko, jika suka dangdut mari kita bergoyang, jika suka slow mari kita berdansa biar orang lain yang menikmati,” ucapnya.

Menurutnya, jika ada persoalan yang urgen mari diselesaikan dengan kepala dingin, namun terkait ini ia menunggu apapun sikap DPD.

Lebih lanjut disampaikannya, pengurus Demokrat Sumbar harusnya telah memikirkan langkah-langkah pemenangan pemilu, seperti menggencarkan sosialisasi atau yang lainya. Kenyataannya sekarang malah sibuk mengurus konflik internal partai, sangat miris akan hal itu.

Persoalan ini bukan berawal dari dirinya, melainkan pihak Ketua DPD Demokrat Sumbar dari penyebaran rekaman pengancaman salah satu pejabat OPD Pemprov Sumbar dan hal-hal yang lainya.

“Jadi terjadinya konflik seperti sekarang, merupakan kegagalan Ketua DPD Demokrat Mulyadi dalam megurus partai, banyak internal partai yang bermasalah, namun tidak menjadi konsumsi publik, tapi Demokrat dibawah kepemimpinanya terjadi, sangat miris,” katanya.

Sebelumnya, Sekretaris DPD Partai Demokrat, Doni Harsiva Yandra mengatakan, salah satu kadernya yang duduk di DPRD Sumbar pernah menyatakan hendak berlabuh ke partai lain.

Kader yang dimaksud yakni Novrizon yang belakangan menjadi sorotan lantaran aksinya bersumpah dibawah Alquran demi membantah telah mengancam salah seorang kepala bidang (kabid) di Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan holtikultura Sumbar tentang pengadaan alat dan mesin pertanian (alsintan).

Seharusnya Nofrizon tidak perlu bersikap super reaktif dengan retorika yang berlebihan seperti itu, tetapi alangkah baiknya mendatangi kabid tersebut, kemudian melakukan klarifikasi bersama apabila memang tidak melakukan pengancaman, sehingga persoalannya selesai.

Menurut Doni, keinginan pindah partai dari Nofrizon merupakan hak-nya sebagai seorang warga negara, bahkan pria tersebut telah pernah dipanggil oleh Ketua dan Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumbar.

“Itu hak pribadi Nofrizon, tapi tolong kami diberitahu dan pindah secara baik-baik, jangan cerita ke sana ke mari tapi kami sebagai pimpinan partai tidak tahu dan tahunya dari orang lain, tentu ini tidak bagus,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (10/3).

Namun pada saat dipanggil beberapa bulan lalu, kata Doni, Nofrizon menyampaikan telah mengurungkan niatnya pindah partai karena berdasarkan informasi yang dia dapat elektabilitas partai yang hendak ia tuju menurun.

Pada saat itu, Partai Demokrat Sumbar mengambil sikap dengan memperingatkan Nofrizon untuk tidak menjadikan partai sebagai alat tujuan kepentingan pribadi semata.

“Ia menyampaikan permohonan maaf dan tak mengulangi lagi perbuatan serupa. Kami tidak ingin disusupi oleh pihak lain, benderanya Partai Demokrat, namun yang dijalankan kebijakan partai politik lain, ini sangat berbahaya,” katanya.

Namun, setelah itu, muncul sikap Nofrizon yang dinilai berlawanan dan dianggap merugikan Fraksi Partai Demokrat, sehingga dilakukan rapat. “Dalam rapat Nofrizon memahami arahan pimpinan dan peserta rapat terhadap sikapnya yang dinilai merugikan Partai Demokrat,” kata Doni.

Satu bulan kemudian muncul lagi persoalan di fraksi, sehingga beberapa anggota fraksi menyampaikan keluhannya ke DPD Partai Demokrat. Kemudian pihaknya mengeluarkan surat peringatan pertama (SP-1) terhadap Nofrizon yang ditembuskan ke DPD, dan mengagendakan rapat dengan fraksi yang beragendakan finalisasi caleg dan lain sebagainya. Setelah ditunggu hingga dua jam Nofrizon tidak hadir, justru menyampaikan bahwa sudah tidak maju lagi sebagai caleg dari Partai Demokrat.

“Meski demikian, rapat tetap berlangsung, baik tentang bakal caleg maupun masalah fraksi. Fraksi menyampaikan hal-hal yang mereka keluhkan di rapat tersebut ke DPD, dan semua yang disampaikan tersebut dibuatkan berita acaranya,” ujarnya.

Terkait informasi ulah Nofrizon yang memperlihatkan KTA-nya sebagai anggota partai Lain ke orang-orang tertentu, Doni meminta Novrizon untuk segera keluar dari Partai Demokrat dan silakan berlabuh ke “kapal” yang baru.

“Novrizon harus segera mengajukan surat pengunduran diri sebagai anggota Partai Demokrat, jangan pindahnya sembunyi-sembunyi, hanya gara-gara takut dilakukan pergantian antar waktu (PAW). Harus gentle, tangan mancancang bahu mamikua,” katanya.

Doni juga mengimbau Novrizon jika sudah punya KTA partai lain, agar tidak hanya memperlihatkan kepada orang-orang tertentu.

“Tapi tolong sampaikan kepada kami dan silakan Novrizon meninggalkan Partai Demokrat baik-baik, kami doakan semoga ia lebih sukses di partai barunya, sehingga dirinya bisa bebas menjalankan misi dari partai baru tersebut yang kebijakan politiknya belum tentu sama dengan kebijakan Partai Demokrat,” katanya.

Kader Partai Demokrat saat ini sangat kompak. “Alhamdulillah dari survei Februari 2023 hasilnya sangat menggembirakan, jangan sampai ada pihak-pihak yang bertujuan ingin merusak kinerja yang telah kami capai,” katanya.

Doni mengaku seluruh kader berprinsip tegak lurus kepada arahan Ketua DPD, karena matahari Partai Demokrat di Sumbar adalah Ketua DPD. “Apabila ada yang coba-coba menganggu tentu partai akan bertindak, khususnya apabila tidak bisa dibina lagi. Kepentingan partai jauh lebih penting daripada kepentingan satu orang,” pungkasnya. (fai)

Jangan Lewatkan