PADANG, KP – Kericuhan terjadi saat petugas Satpol PP Kota Padang bersama TIm SK4 melakukan pengawasan dan penertiban terhadap pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Jalan Permindo, Sabtu (4/2), sekitar pukul 14.00 WIB. Penertiban itu dilakukan karena sejumlah PKL masih ada yang tidak tidak mengindahkan SK Walikota Padang Nomor 438 tahun 2018 tentang lokasi dan jadwal usaha pedagang kaki lima.
Kepala Satpol PP Padang Mursalim mengatakan, untuk menghindari agar tidak terjadi bentrok dengan pedagang, Satpol PP bersama tim gabungan TNI dan Polri datang lebih cepat dari biasanya. Hal itu juga untuk mangantisipasi agar pedagang tidak membuka lapak sebelum jam yang sudah ditentukan.
Ternyata, saat petugas sampai di lokasi, sebagian PKL sudah ada yang lebih dulu membuka lapaknya. Petugas gabungan mengingatkan pedagang secara humanis agar berjualan sesuai dengan jam yang telah ditentukan, yakni mulai pukul 17.00 wib.
“Kami tetap mengedepankan sikap yang humanis dalam melakukan pengawasan. Bahkan sempat kita ajak untuk audiensi, namun perwakilan pedagang tidak mau,” ujar Mursalim.
Malah, belasan PKL menghidupkan musik sambil menari-nari dan ada bahasa-bahasa pengancaman kepada petugas. Sekitar pukul 15.30 WIB, Satpol PP melakukan penindakan tegas dengan melakukan penyitaan terhadap lapak PKL yang melanggar.
“Saat lapak salah seorang PKL diambil untuk dijadikan barang bukti, PKL mulai arogan dan petugas diteriaki pencuri. Lalu, oknum PKL mulai melakukan pelemparan menggunakan batu ke arah petugas,” tutur Mursalim.
Akibatnya, tiga orang anggota Satpol PP atas nama Rianda Yulsa terluka dan dadanya terasa sesak. Sementara Hasanema Halawa dan Alan Mufti mengalami luka ringan. Atas kejadian itu, Kasi Ops Satpol PP bersama anggota membuat laporan ke Polresta Padang.
“Sebab, hal itu sudah megarah ke pidana. Anggota kita juga sudah divisum,” kata Mursalim.
Menurutnya, saat terjadi penyerangan, tak satu orang pun anggota Satpol PP memberikan perlawanan untuk menghindari terjadinya bentrokan yang lebih parah. (mas)