Home » DPRD: Jadikan Momentum Memajukan Lima Puluh Kota Agar Bisa Bersanding dengan Kabupaten/kota Lain 

DPRD: Jadikan Momentum Memajukan Lima Puluh Kota Agar Bisa Bersanding dengan Kabupaten/kota Lain 

PARIPURNA ISTIMEWA PERINGATAN HJK LIMA PULUH KOTA KE-182

Redaksi
7 menit baca

DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota menggelar paripurna istimewa peringatan hari jadi Kabupaten Lima Puluh Kota yang ke-182, pada Kamis 13 April 2023, di ruang paripurna gedung DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota, di Ketinggian, Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota.

Sidang paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota, Deni Asra, S.Si, Wakil Ketua DPRD Wendi Candra, Syamsul Mikar, dihadiri Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, diwakili Asisten I Pemprov Sumbar, Devi Kurnia, Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, Wakil Bupati Lima Puluh Kota, Rizki Kurniawan Nakasri, Pj. Wali Kota Payakumbuh, H. Rida Ananda, Kapolres Lima Puluh Kota, AKBP Ricardo Konrat Yusuf, Kapolres Payakumbuh, AKBP Wahyuni Sri Lestari, Kejari Payakumbuh, Dandim 0306 50/Kota, Forkopimda Lima Puluh Kota.

Tampak juga hadir Ketua DPRD Solok, Bupati dan wali kota Kabupaten/kota se-Sumbar, anggota DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota, mantan Ketua DPRD Lima Puluh Kota diantaranya, Ismardi 2004-2009, Sekda Kabupaten Lima Puluh Kota, Widya Putra, Dirut Bank Nagari, serta Kepala Cabang Bank Nagari Kota Payakumbuh, Sekwan Deddy Permana serta tamu dan undangan lainnya.

Ketua DPRD Lima puluh Kota, Deni Asra, menyebut pada peringatan hari jadi Kabupaten Lima Puluh Kota sejak tiga tahun terakhir tidak bisa dilaksanakan secara meriah dengan menyelenggarakan pekan budaya anak nagari, karena situasi covid-19 dan tahun ini bertepatan dengan bulan puasa Ramadhan 1444 H-2023 M.

Namun, DPRD berharap momentum untuk menetapkan komitmen dalam berkarya guna memajukan Kabupaten Lima Puluh Kota agar bisa bersanding dengan kabupaten/kota lainnya di Sumbar maupun Indonesia. Untuk itu Deni Asra, mengajak semua pihak dengan perayaan hari jadi ke-182 yang mengambil tema “tingkatkan sinergisitas pembangunan untuk mewujudkan Lima Puluh Kota yang madani”.

Rasa cinta dan bangga terhadap daerah ini seharusnya terpatri dalam dada, tercermin dalam sikap dan mewujudkan dalam laku setiap diri pribadi masyarakat Lima Puluh Kota. Tentu harus bersama-sama dalam berkarya sesuai dengan potensi dan profesi masing-masing sehingga terma hari jadi tidak hanya indah dalam tataran kognisi dan retorika tapi menjelma dalam implementasi dan karya nyata.

“Tema ini hendaknya menginspirasi semua pihak untuk bersama-sama mengukir dan memaknai sejarah kehidupan dan kebangkitan kembali kabupaten Lima Puluh Kota dalam rangka meraih kemajuan, kemandirian, dan kemartabatan masyarakatnya,” sebut Deni Asra.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Lima Puluh Kota, Wendi Candra, menyebut memaknai perjalanan sejarah tentu dengan membuka kembali lembaran awal ketika sebuah pemerintahan dan pembangunan dilaksanakan. Pemerintahan dan pembangunan telah dipahami ibarat Dua sisi dari Satu mata uang yang sama, artinya ucap Politisi Demokrat ini bahwa tujuan utama dari sebuah Pemerintahan adalah menyelenggarakan pembangunan, begitu juga pembangunan tidak pernah bisa dilaksanakan tanpa adanya sebuah pemerintahan yang kuat.

Pembangunan sebagaimana dipahami adalah proses multidimensional yang menyentuh dan merangkum semua aspek kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, proses dan dinamika pembangunan, termasuk pembangunan daerah Kabupaten Lima Puluh Kota, haruslah dikawal dengan landasan yuridis operasional dan pendekatan yang holistik integral. Serta dilandasi oleh premis rasional yang tajam dengan bingkai visi misi yang jelas.

Disampaikannya, pemerintahan yang kuat sangat dibutuhkan oleh Kabupaten Lima Puluh Kota untuk mampu tumbuh dan berkembang dalam menjalankan program pembangunan yang berkelanjutan, transparan, dan akuntabel.

DPRD akan terus mendorong pemerintah daerah di bawah komando Bupati untuk mampu melakukan reformasi birokrasi yang seutuhnya, di mana ASN di bawah komando sekretaris daerah harus keluar dari zona nyaman atau filosofi “asal bapak senang” menuju birokrasi berbasis kinerja yang sesungguhnya.

Menurutnya, Pemerintah daerah harus mampu bertransformasi untuk berkolaborasi aktif dalam menjalankan pemerintahan dan harus mampu mengadopsi mekanisme kewirausahaan adaptif yang menerapkan kecanggihan teknologi dalam pelayanan. Membutuhkan zona integritas merupakan upaya untuk mempercepat pemerintahan yang bersih, birokrasi efektif, dan efisien. Dibutuhkan komitmen bersama termasuk DPRD untuk mewujudkan pemerintahan berintegritas dengan standar profesional yang mengedepankan perubahan pada area akuntabilitas kinerja, area penguatan pengawasan, dan area peningkatan kualitas layanan publik.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua DPRD Lima Puluh Kota, Syamsul Mikar, menyebut potensi daerah Lima Puluh Kota bila dibandingkan dengan kabupaten lainnya memiliki keunggulan kompetitif maupun keunggulan komparatif. Keunggulan tersebut meliputi, kekayaan sumber daya alam dengan letak geografis yang sangat strategis maupun modal sosial yang pengaruhnya sangat dominan dalam pembangunan daerah.

Politisi Golkar ini menyebut tentu semua potensi yang ada menjadi “PR” bagi Pemerintah Lima Puluh Kota dan DPRD untuk terus menggali. Serta memaksimalkan kontribusi dan peran serta semua stakeholder yang ada, didukung oleh manajemen pemerintah yang efisien dan kepemimpinan yang kuat. “Kami sangat optimis akselerasi laju pembangunan pada semua sektor dapat kita tingkatkan,” ucap putra Kapur IX ini.

Tokoh masyarakat Kabupaten Lima Puluh Kota yang juga Guru Besar Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, Prof. Dr. H Asasriwarni, MH, yang di-depak menyampaikan pidato di hadapan sidang paripurna istimewa hari jadi Kabupaten Lima Puluh Kota ke-182, memberikan pujian kepada Bupati dan Wakil Bupati Lima Puluh Kota.

Pada 13 April 2023 ini merupakan hari istimewa bagi Kabupaten Lima Puluh Kota. Disampaikannya, jadikan momentum ini sebagai waktu untuk mengevaluasi visi dan misi dalam mewujudkan masyarakat Lima Puluh Kota Madani. Salah satu program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Lima Puluh Kota, yaitu melahirkan satu nagari satu rumah tahfiz, sudah sesuai dengan konteks “ikrak” pada waktu pertama turun kepada Nabi Muhammad SAW.

“Program satu nagari satu rumah tahfiz, ini sangat bagus sekali. Karena perintah pertama kepada nabi adalah tentang ilmu pengetahuan. Dari pendidikan Islam non-dikotomi, kemudian pendidikan karakter sepanjang hayat, pendidikan berbasis riset, implikasi bagi penghafal Quran, sudah lengkap dituntunkan pada wahyu pertama turun,” sebutnya.

Dia juga berharap ke depan, implementasi program unggulan satu nagari satu rumah tahfiz benar-benar bergema di Kabupaten Lima Puluh Kota. Sehingga lahir generasi-generasi penghafal Quran level nasional dan internasional di masa-masa yang akan datang. Selain itu, hendaknya Bupati memberikan penghargaan kepada anak-anak penghafal Quran ini untuk menumbuhkan motivasi dan prestasi.

Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, pada kesempatan itu, menyampaikan banyak kemajuan yang sudah diraih oleh Kabupaten Lima Puluh Kota baik tingkat Provinsi maupun nasional. “Telah banyak kemajuan yang diraih, tapi tidak bisa dipungkiri masih banyak rintangan dan tantangan dalam mewujudkan masyarakat yang madani. Kami mengajak semua elemen untuk bersama-sama menjawab tantangan yang ada,” ucapnya.

Pada tiga tahun masa kepemimpinannya, Safaruddin menyampaikan apresiasi kepada seluruh pegawai yang sudah bekerja maksimal, DPRD mitra sejajar yang mendukung dan memberikan masukan dalam membangun daerah, serta Forkopimda yang telah menciptakan suasana yang kondusif di tengah kondisi resesi Dunia saat ini.

Program unggulan terkait SDM, melahirkan 1 nagari satu rumah tahfiz melahirkan kurikulum pendidikan muatan lokal di sekolah. Dalam pelaksanaannya, kerjasama dari LKAAM, MUI, dan Kemenag sangat besar perannya. Selain itu, Bupati bersama jajaran juga sangat konsen dengan persoalan yang menjadi fokus nasional yaitu penurunan angka stunting dan kemiskinan ekstrim.

Kemudian Bupati juga menyinggung soal pembangunan infrastruktur seperti RTH di Ibukota kabupaten sesuai dengan perda RTRW. Sehingga bisa dijadikan tempat atau sarana bermain dan olahraga bagi masyarakat Lima Puluh Kota. Menciptakan pengusaha baru, pengembangan pertanian, dan perikanan. Sudah banyak lahan yang dibuka untuk pengembangan jagung. 5000 hektare akan dibuka bekerjasama dengan provinsi, termasuk fokus yang hendak dilakukan Bupati bersama jajaran ke depan.

Gubernur Sumbar diwakili Asisten I Devi Kurnia menyebut masih ada tantangan ke depan dan meminta momentum hari jadi kabupaten Lima Puluh Kota benar-benar menjadi ajang evaluasi terhadap capaian visi misi kepala daerah. Mana yang sudah, sedang, dan akan dilakukan, mengingat hari-hari ke depan akan disibukkan dengan momen Pileg dan Pilkada.

“Masih ada tantangan. Jadikan momentum bagi pemerintah mengevaluasi untuk lebih baik dalam menyiapkan pembangunan kedepan. Jangan jadikan sebagai serimonial semata. Tiga tahun bupati harus kembali dilakukan evaluasi. Apakah sudah tercapai program-program sesuai dengan visi-misi,” harapnya. (*)

Jangan Lewatkan